Rilis Obligasi Rp673,5 Miliar, ADHI Tawarkan Bunga Hingga 9,55%

Friday 20 Aug 2021, 9 : 57 am
by
ADHI Siap Rilis Obligasi Rp673,5 Miliar dengan Tingkat Bunga 9,55 Persen
Ilustrasi

JAKARTA-PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II-2021 senilai Rp673,5 miliar, dengan tingkat bunga tetap berkisar 7,5-9,55 persen per tahun.

Berdasarkan prospektus ADHI yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (19/8), sebelumnya perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2020 senilai Rp289,6 miliar. Adapun total target penghimpunan dana melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III adalah mencapai Rp5 triliun.

Manajemen ADHI menyampaikan, penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II-2021 sebesar Rp673,5 miliar terbagi menjadi dua seri, yakni Seri A senilai Rp200 miliar bertenor 370 hari kalender sejak tanggal emisi, dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5 persen.

Sementara itu, jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap II-2021 Seri B senilai Rp473,5 miliar bertenor tiga tahun, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,55 persen per tahun yang dibayar setiap triwulan.

Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 24 November 2021, sedangkan bunga terakhir yang sekaligus dengan pelunasan obligasi akan dibayarkan pada 4 September 2022 untuk obligasi Seri A, sedangkan untuk Seri B pada 24 Agustus 2024.

Pada aksi korporasi ini, ADHI menunjuk lima penjamin pelaksana emisi obligasi, yaitu PT Indo Premier Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. Masa penawaran umum dilakukan pada hari ini (19/8) dan tanggal penjatahan pada 20 Agustus 2021.

Adapun tanggal pengembalian uang pemesanan pada 24 Agustus 2021, tanggal distribusi obligasi secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 4 Agustus 2021. Sehingga, pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa dilakukan pada 25 Agustus 2021.

Rencananya, sebesar 60 persen dari dana hasil penawaran umum obligasi —setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk belanja modal (capex) berupa aset tetap, sebesar 16,4 persen untuk pembayaran sebagian utang pokok dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari proyek tol, perkerataapian, gedung, energi dan industri, serta proyek infrastruktur lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ketimpangan Vaksin Hanya Dapat Diakhiri Dengan TRIPS Waiver

JAKARTA-Indonesia for Global Justice (IGJ) menilai aksi janji donasi ratusan

Gus Ipul: Semen Indonesia Ikut Sumbang PDRB Jatim

SURABAYA-PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. ikut berperan dalam menyumbang PDRB