Rugi Bersih PJAA di 2021 Tercatat Rp275 Miliar, Liabilitas Melonjak 29%

Sabtu 26 Feb 2022, 8 : 49 am
by
PT Samudera Indonesia Tbk
Ilustrasi

JAKARTA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sepanjang 2021 mampu menekan jumlah rugi bersih menjadi Rp275,02 miliar dari Rp392,84 miliar di 2020.

Namun, total liabilitas perseroan hingga akhir tahun lalu tercatat melonjak hingga 29 persen (year-on-year).

Berdasarkan laporan keuangan PJAA yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (24/2), penurunan rugi bersih di 2021 tersebut terbantu oleh kemampuan perseroan dalam menekan jumlah beban pokok pendapatan dan beban langsung di tengah penurunan jumlah pendapatan usaha.

Pada tahun lalu, total pendapatan usaha PJAA tercatat menurun menjadi Rp389,34 miliar dari Rp414,18 miliar di 2020. Namun, perseroan mampu menekan jumlah beban pokok pendapatan dan beban langsung menjadi Rp289,45 miliar dari Rp364,17 miliar pada 2020.

Dengan demikian, laba bruto PJAA mengalami peningkatan menjadi Rp99,89 miliar dari posisi di 2020 yang senilai Rp50,01 miliar.

Tetapi, hingga akhir 2021 PJAA masih mencatatkan rugi usaha senilai Rp122,9 miliar atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang mencapai Rp276,18 miliar.

Sementara itu, rugi sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan PJAA untuk Tahun Buku 2021 adalah sebesar Rp246,96 miliar atau mengalami penurunan dibanding Tahun Buku 2020 yang sebesar Rp374,57 miliar.

Adapun jumlah rugi tahun berjalan PJAA untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp276,38 miliar atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di 2020 sebesar Rp393,87 miliar.

Sedangkan, besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2021 adalah senilai Rp275,02 miliar.

Sebagaimana diketahui, rugi bersih PJAA di 2020 sebesar Rp392,84 miliar.

Per 31 Desember 2021, total liabilitas PJAA tercatat melambung menjadi Rp2,93 triliun dari Rp2,28 triliun per 31 Desember 2020.

Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat senilai Rp1,49 triliun atau mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi per akhir Desember 2020 yang sebesar Rp1,76 triliun.

Menurut keterangan manajemen PJAA, lonjakan liabilitas di 2021 sebesar 29 persen tersebut, karena perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp516 miliar.

Hal ini juga dapat dilihat pada peningkatan saldo kas dan setara kas yang meningkat 153,18 persen dari periode 31 Desember 2020.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Salurkan 505 Paket Sembako, BTN Bantu Ringan Warga Terdampak Covid-19

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala N.

Ini Strategi Ganjar Sejahterakan Guru

BATANG-Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, berjanji bakal meningkatkan kesejahteraan