Sejumlah Emiten Dinilai Mampu Arahkan CSR ke Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Thursday 31 Mar 2022, 7 : 55 pm
by
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF
Ilustrasi

JAKARTA-Hasil riset majalah TopBusiness menunjukkan bahwa sejumlah emiten di pasar modal mampu mengarahkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) dengan pendekatan Creating Shared Value (CSV) dalam upayanya mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Menurut mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Mas Achmad Daniri, pada proses penilaian terkait implementasi program CSR yang dilakukan terhadap 850 perusahaan di Indonesia, terdapat sejumlah temuan penting yang mengarah pada pertumbuhan bisnis perusahaan secara berkelanjutan.

“Program bisnis dan CSR harus dirancang dan dikembangkan melalui pendekatan penciptaan nilai bersama (CSV). Dalam arti, memaksimalkan multi-manfaat secara total untuk multi- stakeholder strategis terkait proses bisnis perusahaan,” kata Daniri dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/3).

Pada tahun ini, sejumlah emiten di pasar modal dinilai mampu mengarahkan program CSR atau pun Community Development secara efektif dan berkualitas, sehingga berdampak pada pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Emiten-emiten tersebut adalah, BBCA, ASII, TPIA, BBRI, BJTM, HERO JPFA, SMCB, BMRI dan PGAS.

Menurut Daniri yang juga sebagai ketua dewan penjurian dalam penilaian perusahan-perusahaan tersebut, hasil riset TopBusiness yang melibatkan para pakar dan konsultan CSR menghasilkan sejumlah temuan penting selama proses penilaian dan penjurian Top CSR Awards 2022.

Temuan pertama, sudah semakin banyak program CSR yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan.

“Oleh karena itu, program pembangunan milik pemerintah dan pihak swasta serta inisiatif dari unsur masyarakat, perlu dikolaborasikan dalam memaksimalkan manfaat secara total,” ujar Daniri.

Kedua, sebagian besar perusahaan sudah menjalankan CSR yang tidak hanya berfokus pada pengembangan dan pelibatan masyarakat (community involvement and development), namun juga mengimplementasikan CSR yang relevan dengan tujuh subyek inti ISO 26000.

Temuan ketiga, sebagian perusahaan sudah mulai menjalankan CSR dengan pendekatan Creating Shared Value (CSV), agar para stakeholder, baik internal maupun ekstenal perusahaan, dapat memperoleh manfaat dan bertumbuh-kembang secara bersama.

“Bisnis hanya dapat tumbuh berkesinambungan di lingkungan yang kondusif,” tegasnya.

Perlu diketahui, pada riset CSR ini mengikutsertakan 850 perusahaan di Indonesia, selanjutnya sebanyak 200 perusahaan yang berhasil masuk kategori penilaian dan sebanyak 160 perusahaan mengikuti proses penilaian secara lengkap.

Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding pada 2021 yang sebanyak 145 perusahaan.

Sementara itu, menurut Ketua Penyelenggara TOP CSR Awards 2022, M Lutfi Handayani, fokus penilaian perusahaan terkonsentrasi pada aspek comply terhadap ISO 26000, Creating Shared Value (CSV) dan keselarasan CSR untuk mendukung bisnis berkelanjutan.

Penilaian juga dikaitkan dengan lima Visi Presiden 2019-2024, sehingga CSR perusahaan bisa sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah.

Selain itu, penilaian tidak hanya melibatkan pakar dan konsultan CSR, tetapi menyertakan pula konsultan dan asosiasi bisnis, serta menimbang tata kelola perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PT Sido Muncul Perluas Pabrik Bahan Baku

JAKARTA-Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri obat tradisional agar mampu

Misi Dagang ke Eropa, Mendag Kejar Target Ekspor USD 458,8 M

JAKARTA-Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan memimpin delegasi misi dagang ke