Siap Lakukan Diversifikasi Bisnis ke EBT, COAL Diprediksi Lanjut Menguat

Tuesday 25 Jul 2023, 2 : 30 pm
by
PT Black Diamond Resources Tbk

JAKARTA-Setelah berhasil rebound di perdagangan kemarin dan ditutup menguat 5,75 persen, harga saham PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) diperkirakan bakal melanjutkan proses kenaikan di tengah bergulirnya rumor yang menyebutkan bahwa emiten sektor energi ini sedang menjajaki bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Sejak pembukaan perdagangan kemarin (24/7), harga saham COAL terpantau mampu melenggang optimistis di zona hijau dan berakhir menguat hingga 5,75 persen ke level 92.

Rebound harga saham di awal pekan tersebut ditopang oleh lonjakan frekuensi transaksi yang mencapai 2.251 kali dan volume transaksi sebanyak 41,32 juta saham.

Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir bergulir rumor di market terkait COAL yang merupakan emiten pertambangan batubara milik pengusaha Sujaka Lays sedang menjajaki bisnis EBT.

Kondisi ini pun akhirnya terefleksi pada harga saham yang di awal pekan ini berhasil rebound.

Sejauh ini para pelaku pasar mulai merespons kabar mengenai COAL yang sedang mencari celah untuk memasuki bisnis EBT yang berhubungan dengan industri panel surya.

Bahkan, tersiar kabar bahwa penjajakan bisnis yang dilakukan oleh perseroan tersebut sudah sampai pada pelaku industri panel surya di China.

Sebelumnya, manajemen COAL menyebutkan, harga jual batubara terus mengalami kenaikan, setelah menyentuh titik terendah dalam dua tahun terakhir.

Kenaikan harga kali ini dipengaruhi oleh kenaikan gelombang suhu panas di Asia dan Eropa yang mengakibatkan peningkatan permintaan komoditas batubara global.

Dengan demikian, manajemen COAL dalam keterangannya menyampaikan bahwa peluang tersebut akan mendorong perseroan untuk meningkatkan produksi dan penjualan batubara hingga 700 ribu ton di 2023.

Pada tahun depan, produksi batubara direncanakan meningkat hingga dua kali lipat dibanding realisasi tahun ini.

Terkait potensi bisnis COAL tersebut, analis PT Bahana Sekuritas, Dimas Wahyu menyatakan bahwa saham emiten yang listing di BEI pada 7 September 2022 ini sedang berada dalam rating trading Buy on Break, dengan target price di level 127 dan stop loss di posisi 85.

Dimas menyebutkan, sejak pertengahan Juni 2023, saham COAL bergerak dalam kecenderungan flat di kisaran 85-93. “Menarik bila berhasil break out level 93. Indikator stochastic uptrend (10.3.3) dan MACD histogram positif”.

Sementara itu, Equity Research Analyst PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menyebutkan, kinerja top line COAL mengalami lonjakan signifikan +133 persen (y-o-y) pada Kuartal I-2023.

“Tetapi hal ini tidak sejalan dengan kinerja bottom line atau kinerja labanya yang mengalami penurunan 69 persen (y-o-y) dan meningkatnya beban keuangan, serta kerugian kurs menjadi faktor pendorong turunnya laba COAL”.

Di sisi lain, lanjut Azis, masih lemahnya harga batubara bisa menjadi tantangan bagi saham COAL di tahun ini. Namun secara teknikal, karena sudah di support, kemungkinan akan ada potensi technical rebound.

“Kami merekomendasikan trading buy, dengan target price 97-98,” ujar Aziz.

Analis dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar mengatakan, saham COAL masih relatif sideways, dengan level support saat ini di posisi 86 dan resistance terdekat di level 95.

Terdapat potensi kenaikan lebih lanjut, jika pergerakannya mampu menembus resistance 95 dan target berikutnya di level 100.

Menurut analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, secara teknikal posisi COAL memiliki rating trading Buy on Weakness (BoW), dengan support di level 86 dan resistance-nya di posisi 93. Penguatan COAL di perdagangan kemarin disertai dengan peningkatan volume pembelian.

Namun, lanjut dia, para pelaku pasar perlu memperhatikan pergerakan COAL yang masih berada di fase sideways.

Meskipun demikian, tanda-tanda penguatan COAL tampak pada indikator stochastic yang sedang bergerak dari area netral menuju area overbought.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Jokowi Minta Pemda Siapkan Anggaran Operasi Pasar

JAKARTA-Presiden Joko Widodo berpesan kepada seluruh kepala daerah, mulai Gubernur,

Daya Beli Menurun, Omzet UMKM Anjlok Hingga 40%

JAKARTA-Perlambatan pertumbuhan ekonomi telah memporakprandakan fonadasi ekonomi nasional, termasuk sector