Sementara itu, Said Abdullah menegaskan, semua kader PDI Perjuangan berkewajiban mematuhi dan melaksanakan keputusan partai ketika rekomendasi DPP turun.
”Saya tidak menginginkan apa pun kecuali menjalankan tugas partai,” terangnya ketika disinggung santernya kabar jika dirinya akan disandingkan dengan Khofifah Indar Parawangsa.
Berbagai informasi yang beredar menyebutkan, peluang pria kelahiran Sumenep mendapatkan rekomendasi DPP PDI Perjuangan sangat besar dibanding tokoh-tokoh lain.
Namun lagi-lagi Said mengatakan pilgub itu merupakan rejim partai.
Artinya, apapun keputusan partai, Said yang kini duduk di Komisi VIII DPR ini siap menjalankannya.
“Saya ini loyalis partai. Printah partai akan saya jalankan,” jawabnya.
Dalam keterangannya, kedatangan dirinya bersama Sirmadji tidak lain untuk memohon restu dan kulonuwon ke RKH Fuad Amin.
”Dua periode Ra Fuad eksis. Begitu eksisnya beliau, putra (Bupati Momon) nya pun bisa meraih suara 93 persen di Pilkada Bangkalan. Itu perolehan terbanyak di Indonesia. Jadi kalau saya tidak datang Ra Fuad, itu namanya saya bukan orang Madura,” pungkas Said Abdullah yang juga menjabat Wakil Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim itu.