Tahta Suci Vatikan Dukung PWKI Kampanye Perdamaian

Wednesday 16 Nov 2022, 9 : 15 pm
by
Pendiri dan sekaligus Penasihat PWKI, AM Putut Prabantoro saat menjelaskan misi kunjungan resmi PWKI kepada Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin di Istana Kepausan, Vatikan, Selasa (15/11/2022)

Kepada Delegasi PWKI ke Vatikan, Kardinal Parolin berpesan sama seperti halnya disampaikan Paus Fransiskus agar tidak membuat tembok penghalang atau pembatas, tetapi membangun jembatan persaudaraan agar perdamaian tercapai. Salah satunya bekerja sama dengan pihak lain.

Kardinal memahami bahwa Indonesia adalah Negara dengan pluralisme sangat tinggi dengan umat Katolik yang minoritas maka persaudaraan menjadi sangat penting untuk terus diperjuangkan.

Setelah PD II dan multilateralisme berakhir, sambung Parolin, semangat untuk berdialog pun tersu melemah.

Multilateralisme hilang dan berganti dengan interest pribadi.

Negara mulai berani angkat senjata untuk mendukung interest pribadi dan egoism negaranya. Nafsu dan kerakusan menjadi nomor satu atau passion yang buntutnya menimbulkan perang.

“Di sinilah misi jurnalis terutama jurnalis Katolik untuk mengajak atau mengedukasi masyarakat menjadi orang baik yang bisa melawan nafsu, egoisme dan kerakusan dalam diri meraka. Saya melihat PWKI punya energi untuk melakukan itu,” pungkasnya.

Kunjungan resmi PWKI ke Vatikan mengambil thema Journalists & Human Fraternity.

Dalam penjelasannya kepada Kardinal Pietro Parolin, Putut Prabantoro menegaskan bahwa PWKI meyakini bahwa meski tidak diketahui kapan, perang antar dua negara itu akan selesai dengan belajar dari runtuhnya Eropa Timur dan Uni Soviet yang melibatkan Vatikan.

Namun banyaknya analisa luar negeri yang berbicara tentang perang nuklir, Putut Prabantoro, yang juga Taprof bidang Ideologi dan Sosbud Lemhannas RI, kampanye perdamaian PWKI dimaksudkan agar perang tidak membesar dan meluas yang melibatkan berbagai negara.

“Kampanye perdamaian ini sebagai bentuk nyata dari pelaksanaan amanat Pembukaan UUD 1945 tentang perdamaian dunia. Setiap warganegara Indonesia harus terlibat dalam perwujudan perdamaian dunia. Dan sebagai orang Katolik, kampanye perdamaian ini didasarkan pada Dokumen Abu Dhabi,” tegas pendiri PWKI itu.

Pada Februari 2019, Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Syekh Ahmed El Sayyeb di Abu Dhabi menandatangani dokumen Human Fraternity for World Peace and Living Together.

Putut Prabantoro juga menegaskan, meski upaya mewujudkan perdamaian seperti menegakkan benang basah, harus ada yang terus menggaungkannya.

Perdamaian lebih baik daripada perang seadil apapun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Biaya dan Lahan Hambat Proyek Tol

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan pembangunan infrastruktur jalan tol menghadapi

Presiden Jokowi Dianugerahi Honorary Citizenship of Seoul

KOREA-Presiden Joko Widodo  mendapatkan anugerah Warga Negara Kehormatan atau Honorary