TRIN Tetapkan Harga Pelaksanaan Rights Issue Rp900 Per Saham

Wednesday 13 Apr 2022, 7 : 23 pm
by
PT Perintis Triniti Properti Tbk

JAKARTA-PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue yang akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 154.428.891 saham baru, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp900 per lembar.

Menurut Presiden Direktur dan CEO TRIN, Ishak Chandra, untuk pelaksanaan rights issue ini perseroan menggunakan Buku Desember 2021 dan harga pelaksanaan direncanakan sebesar Rp900 per saham.

Atas rencana ini, TRIN akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham melalui RUPS Luar Biasa pada 19 Mei 2022.

“Rencana penerbitan saham baru atau rights issue perseroan merupakan langkah strategis kami, terutama dalam mengakuisi lahan baru yang produktif di Lampung dan juga Tanamori Labuan Bajo,” kata Ishak di Jakarta, Rabu (13/4).

Dia menambahkan, aksi korporasi ini juga akan disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak-banyaknya 154.428.891 waran sebagai insentif bagi pemegang saham yang melaksanakan HMETD tersebut.

Melalui rights issue tersebut, PT Kunci Daud Indonesia (KDI) dan PT Intan Investama Internasional (III) selaku pemegang saham utama TRIN telah menyatakan akan mengalihkan sebagian haknya dalam PUT I kepada para pembeli siaga yang berkedudukan di wilayah Lampung dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat.

“Pihak-pihak tersebut direncanakan akan melakukan aksi korporasi ini lewat pembayaran dalam bentuk selain uang (inbreng),” kata Ishak.

Rencananya, sebesar 32,7 persen dari dana hasil rights issue akan digunakan TRIN untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo seluas 193.400m2 dan sebesar 33,03 persen akan digunakan untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.018m2.

Sedangkan, sisanya yang sebesar 34,27 persen akan digunakan untuk pembayaran utang jangka panjang dan modal kerja.

Ishak menyampaikan, rights issue akan dilaksanakan secepat-cepatnya pada Juli 2022 dengan memakai Buku Desember 2021 terkait registrasi pertama dan pernyataan pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

TRIN masih mencatatkan kerugian di sepanjang 2021, karena tidak bisa membukukan pendapatan guna memenuhi aturan PSAK 72.

Namun, kata Ishak, TRIN meyakini bahwa sejak 2022 hingga ke depannya, perseroan bisa kembali membukukan keuntungan dikarenakan pembangunan Tower 1-Collins Boulevard akan selesai dan diserahterimakan di Kuartal IV-2022 dan proyek Marc’s Boulevard Batam juga mulai diserahterimakan pada 2023.

“Perseroan mengharapkan, mulai akhir tahun 2022, TRIN sudah mulai bisa membukukan penjualan yang tertunda,” kata Ishak sembari menyampaikan bahwa TRIN bisa mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,8 miliar di 2021.

Pada tahun lalu, TRIN mencatatkan marketing sales sebesar Rp490,05 miliar. Nantinya, kata Ishak, marketing revenue yang terutama diperoleh dari proyek Collins Boulevard di Serpong dan Marc’s Boulevard di Batam akan bisa dicatatkan mulai Tahun Buku 2022, seiring dengan rencana serah terima kedua proyek tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hari Keempat, PPI 2015 Bukukan Transaksi Mencapai Rp 660 Juta

SURABAYA-Penyelenggaraan Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2015 yang berlangsung selama empat

APBN Memberi Manfaat Bagi Masyarakat

JAKARTA-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 masih menjadi instrumen