TRS Jadi Tersangka Tunggal Tewasnya Taruna STIP Jakarta, Begini Kronologisnya

Sabtu 4 Mei 2024, 10 : 05 pm
by
Polisi telah menetapkan tersangka TRS dalam kasus tewasnya Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) sebagai tersangka tunggal.

JAKARTA – Polres Metro Jakarta Utara akhirnya menetapkan senior tingkat dua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menjadi tersangka penganiayaan dan pembunuhan junior tingkat satu Putu Satria Ananta Rustika (19 thn).

Tersangka diketahui bernama Tegar Rafi Sanjaya (TRS) 21 Tahun, senior yang melakukan penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika hingga tewas.

“Kami melakukan olah TKP, dan kami menyimpulkan bahwa ada sinkronisasi dari keterangan saksi, keterangan terduga pelaku yang sekarang sudah jadi tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Polres Jakarta Utara, Sabtu (4/5/2024).

Penetapan tersangka itu setelah kepolisian melakukan gelar perkara dan berdasarkan keterangan sebanyak 36 orang saksi yang mengerucut pada pelaku, Tegar Rafi Sanjaya.

“Singkatnya bahwa dari 36 orang yang kami lakukan pemeriksaan mengerucutkan pada peristiwa pidana, maka kami menyimpulkan tersangka tunggal di dalam peristiwa ini yaitu saudara TRS,” jelas Gidion.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 Jo subsider 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024), diduga akibat penganiayaan seniornya.

Polisi langsung menyelidiki informasi tersebut.

Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi saat dikonfirmasi membenarkan.

“Iya benar (ada mahasiswa meninggal),” kata Fernando.

Atas kasus tersebut salah seorang taruna STIP Jakarta angkatan dua telah diamankan oleh kepolisian.

Sementara itu, polisi juga telah memeriksa total 10 orang saksi yang telah dimintai keterangan.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, menerangkan kejadian bermula saat korban Putu Satria Ananta Rustika alias P (19) bersama empat orang rekannya baru saja selesai jalan santai. Dia kemudian dipanggil oleh senior tingkat dua.

“Ditanya siapa yang nyuruh pakai baju olahraga ke Gedung Pendidikan lantai 3 masuk ke kelas-kelas,” kata Gidion dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).

Kemudian, kata Gidion, korban bersama teman-temannya diarahkan untuk menuju ke kamar mandi lantai 2STIP Jakarta.

Korban bersama keempat rekan disuruh baris oleh para seniornya.

Di situlah diduga terjadi kekerasan.

“Korban dipukul dengan tangan mengepal oleh salah satu senior sebanyak 5 kali ke arah ulu hati,” ujar Gidion.

Akibatnya, korban pun lemas dan langsung terkapar. Sementara itu, keempat orang rekan korban diminta keluar dari kamar mandi untuk mengikuti kegiatan.

Sementara itu korban diketahui sudah dalam keadaan tidak bernyawa saat dibawa ke klinik.

Akibat penganiayaan tersebut korban mengalami luka lebam hampir di seluruh tubuhnya.

“Nadinya sudah berhenti, dan mungkin sudah bagian dari tanda-tanda hilang nyawa,” ucap Gidion.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Puan Maharani dan Gus Muhaimin Dalam Peta Pilpres 2024

Oleh: H. Adlan Daie Dua nama tokoh politik dalam judul

Perkuat Diversifikasi Bisnis, Delta Dunia Makmur Tingkatkan Saham di Asiamet Jadi 34,5%

JAKARTA-PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengumumkan private placement tanpa