Tumbuh 10,9%, Penyaluran Kredit BNI Capai Rp 646,19 Triliun

Wednesday 25 Jan 2023, 8 : 14 am
by
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah), Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati (kiri) Direktur Finance Novita Widya Anggraini (kanan) usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2022 BNI di Menara BNI Pejompongan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk  (BNI) berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,9% year on year (YoY) mencapai Rp 646,19 triliun pada 2022 lalu.

Angka ini melebihi proyeksi yang ditetapkan perusahaan pada awal 2022 yakni di kisaran 7% hingga 10%.

“Pertumbuhan tersebut dicapai di tengah upaya BNI melakukan transformasi dan fokus membangun portofolio kredit yang sehat melalui ekspansi pada debitur top tier di masing-masing industri dan regional,” kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini dalam acara BNI public expose secara virtual, di Jakarta, Selasa (24/1).

Adapun sektor Business Banking mencatat pertumbuhan 10,3% YoY menjadi Rp 532,2 triliun.

Pertumbuhan dari segmen tersebut didorong oleh segmen Korporasi Blue Chip yang tumbuh 28,9% YoY menjadi Rp 232,7 triliun; segmen Large Commercial meningkat 29,9% YoY menjadi Rp 53,1 triliun; segmen kecil terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 19,8% YoY menjadi Rp 52,7 triliun.

Sementara di sektor Consumer Banking, Kredit Payroll masih menjadi fokus dengan pertumbuhan 20,3% YoY menjadi Rp 43,1 triliun, kemudian diikuti oleh Kredit Pemilikan Rumah yang tumbuh 7,9% YoY menjadi Rp 53,5 triliun.

Sehingga secara keseluruhan, kredit konsumer tumbuh 11,2% YoY menjadi Rp 110,1 triliun.

Lebih lanjut, BNI juga melihat debitur yang terdampak pandemi terus mengalami pemulihan.

Hal ini berdampak positif pada portofolio restrukturisasi kredit akibat Covid-19 yang hingga akhir 2022 tersisa Rp 49,6 triliun, turun 31,2% YoY.<

Rasio Loan At Risk (LaR) ikut membaik menjadi 16%, dibandingkan 2021 yang berada di posisi 23,3%.

“Tentunya untuk tahun ini, kami menargetkan kualitas aset yang lebih baik lagi. Kami sangat bergembira karena sebagian besar debitur yang terdampak Covid-19 sudah mulai pulih dan bersiap ekspansi,” ujarnya.

BNI mendapat banyak lesson learned mengenai bagaimana meningkatkan efisiensi bisnis dari pandemi. Sepanjang tahun 2022, biaya operasional umum dan admin hampir tidak naik, hanya tumbuh 1%.

Berbekal efisiensi biaya operasional umum ini, BNI berkesempatan membangun kapabilitas Human Capital dengan menaikkan biaya personalia sebesar 11%, atau hampir 2 kali lipat inflasi.

Kenaikan ini terutama di area seperti investasi training pegawai dan remunerasi variabel untuk mendorong kinerja dan semangat pegawai BNI agar memberikan service terbaik kepada nasabah.

Meskipun demikian, BNI masih menjaga efisiensi bisnis yang tercermin dari rasio cost-to-income yang sebesar 42,6%, membaik 70 bps dibandingkan tahun lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Rugi Bersih LPKR di Semester I-2022 Bengkak 358,5%

JAKARTA-PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada Semester I-2022, mencatatkan rugi

BI Dukung Peresmian Lembaga Surveillance Makroekonomi Regional

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mendukung peresmian lembaga surveillance ekonomi regional, yang