UOB Asset Management Proyeksikan IHSG di Akhir 2021 Berada pada Level 7.400

Thursday 4 Feb 2021, 8 : 09 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA0Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang 2021 akan berada dalam tren menguat untuk menuju level 7.400 pada akhir Desember tahun ini, setelah tahun lalu tertekan ke level 5.979 pada 30 Desember 2020.

Perkiraan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT UOB Asset Management Indonesia, Ari Adil dalam acara webinar melalui Zoom yang digelar aplikasi investasi Pluang, dengan tajuk “Meneropong Investasi Pasar Modal 2021” di Jakarta, Kamis (4/2).

Ari menyebutkan, pada tahun ini posisi IHSG berpotensi menguat ke level 7.400, karena berdasarkan data rata-rata IHSG selama sepuluh tahun memiliki asumsi kenaikan earning per share (EPS) sebesar 25 persen di 2021, selain itu pada poin +1 standar deviasi sebesar 17,4x price to earnings ratio (PER).

Ari memperkirakan, arus investasi akan meningkat, seiring dengan adanya kebijakan pemerintah terkait Omnibus Law dan upaya pemulihan ekonomi di 2021, sehingga akan mendorong pertumbuhan EPS dan menahan tren arus modal keluar.

Dengan demikian, lanjut dia, pasar modal masih menjadi salah satu lahan investasi yang menarik bagi para investor di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Selain itu, ada potensi EPS yang bertumbuh, bahkan suku bunga acuan Bank Indonesia) BI 7 day Reverse Repo Rate) yang rendah akan menciptakan minat terhadap aset berisiko seperti saham.

Ari memproyeksikan, BI akan kembali menurunkan BI 7day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) pada Semester I-2021.

Maka, arus dana asing seharusnya kembali masuk ke Indonesia, seiring dengan peningkatan minat investor ke instrumen saham yang memiliki peluang keuntungan lebih tinggi.

Lebih lanjut dia menambahkan, rencana penyaluran paket stimulus Covid-19 yang dilakukan pemerintah AS sebesar USD1,9 triliun diyakini akan mendatangkan capital inflow ke Indonesia.

Ari menjelaskan, paket stimulus AS berpotensi mendorong aliran dana masuk ke instrumen obligasi berdenominasi rupiah.

“Peristiwa ini akan mengurangi tekanan pada defisit transaksi berjalan dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Hal ini yang seharusnya mendorong kenaikan harga komoditas dan menguntungkan bagi Indonesia,” tuturnya.

Ari menyarankan, calon investor perlu menentukan tujuan investasi dan profil risiko, mencari saran dari profesional yang memiliki izin dari regulator pasar modal dan memahami produk investasi yang akan dibeli.

Menurut dia, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan reksa dana pasar uang (RDPU) bisa dijadikan pilihan diversifikasi aset portofolio, karena profil risikonya relatif rendah.

Pada kesempatan yang sama, Community & PR Strategist Pluang, Priscilla Siregar menyarankan agar masyarakat bisa secara dini memutuskan untuk berinvestasi.

Namun, kaya dia, calon investor harus cermat memilih produk investasi dan senantiasa memantau pergerakan market melalui informasi terbaru.

“Investasi semestinya dimulai sedini mungkin, apalagi kini memulai investasi semakin mudah dan terjangkau. Saat ini mulai dari Rp8.000 sudah bisa berinvestasi di komoditas emas. Nantinya, Pluang juga akan menjual produk reksa dana yang bisa dibeli mulai dari Rp15.000,” papar Priscilla

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden: Harga Minerba Membaik, Perekonomian Kaltim Menggeliat

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengemukakan perekonomian di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggeliat menyusul

Basis Pemilih PDI Perjuangan Ragukan Gibran

JAKARTA-Basis pemilih PDI Perjuangan belum sepenuhnya yakin alias ragu, kepemimpinan