Uskup Padang Hadiri Pertemuan IRRIKA di KBRI Vatikan

Rabu 22 Nov 2023, 10 : 56 pm
by
Uskup Padang, Mgr Vitus R Solichin, SX (menghadap kamera) memberikan sambutan di hadapan para rohaniwan rohaniwati yang tergabung dalam IRRIKA di KBRI Untuk Tahta Suci di Roma, Sabtu (18/11/2023).

Soegijapranata, bagi umat Katolik Indonesia,  adalah tokoh yang sangat istimewa.

Duta Besar RI untuk Tahta Suci, Trias Kuncahyono (batik coklat dan berkaca mata), memberikan sambutan di hadapan para rohaniwan rohaniwati yang terbagung dalam IRRIKA di KBRI untuk Tahta Suci di Roma, Sabtu (18/11/2023).

 

Ia adalah Uskup Agung pribumi pertama di Indonesia (1940). Di bawah kepemimpinannya seluruh umat Katolik di Jawa menjadi pendukung dan pejuang Republik Indonesia yang masih belia.

Hal yang sama juga ditekankan oleh sesepuh IRRIKA,  Romo Agustinus Purnama Sastrawijaya MSF yang sekarang menjabat sebagai Superior Jenderal MSF (Pemimpin Umum Kongregasi MSF).

Ia mengatakan, bahwa ke-Indonesiaan kita harus selalu melekat dalam diri kita dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari, di manapun kita berada.

Dalam bahasa yang lain, Dubes Takhta Suci, mengatakan walau di negeri orang, kita harus tetap menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

Yakni yang jiwa raganya selalu mengedapankan kesetiakawanan dan solidaritas sosial yang tinggi tanpa harus mematikan hak-hak individu sesuai semangat demokrasi.

“Kita adalah satu keluarga. Keluarga Indonesia. Karena itu, jadikanlah KBRI ini sebagai rumah kita bersama. Rumah Indonesia yang kita banggakan,” katanya.

Apalagi, katanya, dalam Statuta IRRIKA secara jelas dinyatakan, bahwa paguyuban ini dibentuk sebagai wadah persaudaraan berdasarkan iman Katolik dan cinta tanah air.

Paguyuban IRRIKA dibentuk pada 13 Februari 1955, yang semula bernama IRIKA (Ikatan Romo-Romo Indonesia di Kota Abadi – Roma).

Ketua pertama IRIKA adalah (yang kemudian menjadi Kardinal pertama Indonesia) Romo Yustinus Darmojuwono Pr.

Karena anggotanya semakin banyak dan bukan hanya para romo saja, tapi juga suster, frater, dan bruder, serta tersebar di berbagai kota di Italia, maka pada tahun 1986 namanya diubah menjadi IRRIKA.

Indonesia-Vatikan

Suasana pertemuan para rohaniwan rohaniwati yang tergabung dalam IRRIKA di KBRI untuk Tahta Suci, Sabtu (18/11/2023).

Takhta Suci Vatikan adalah negara pertama di Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan tersebut ditandai dengan pembukaan misi diplomatik Vatikan di Jakarta pada tingkat Apostolic Delegate (Delegasi Apostolik) 5 Juli 1947.

Dan menunjuk Mgr. George de Jonghe D’ardoye, delagatus apostolic  pertama Vatikan untuk Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta.

Pada 16 Maret 1950, Vatikan meresmikan Internunsiatur Apostolik.

Hubungan resmi kedua negara terjalin sejak 25 Mei 1950. Status Internunsiatur Apostolic menjadi Nunsiatur Apostolik—yakni misi diplomatik tingkat tertinggi Takhta Suci– pada 7 Desember 1966.

Vatikan menjadi entitas politik pertama di Eropa yang mengaku bahwa Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Vatikan juga merupakan salah satu dari lima negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia: Mesir (22 Maret 1946), India (2 September 1946), Suriah ( 2 Juli 1947), Vatikan (5 Juli 1947), dan Irak (16 Juli 1947).

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tokoh-Tokoh ASEAN Serukan Pentingnya Penguatan Ekosistem Perdagangan Digital Inklusif

CHINA-Tokoh-tokoh di kawasan Asia Pasifik, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Begini Saran Said Abdullah untuk Institusi Polri yang Semakin Bagus

JAKARTA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, HM Said