JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan volume penjualan (semen dan clinker) sebesar 4,54 juta ton pada kuartal I 2024, naik 2% dibanding 4,45 juta ton pada periode sama tahun 2023.
Sekretaris Perusahaan INTP, Dana Handajani dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2024) menjelaskan, volume penjualan semen Perseroan dalam negeri secara keseluruhan tercatat 4,479 juta ton, meningkat 4,1% dari 4,303 juta ton kuartal I 2023, berasal dari tambahan volume PT Semen Grobogan.
Menurut Dana, hal ini menyebabkan pangsa pasar INTP di dalam negeri (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) menjadi 29,5% pada 2023.
Sebaran semen di Pulau Jawa sebesar 38,4% dan luar Jawa 20,4%.
Penjualan ekspor clinker di kuartal I 2024 turun 55,2% jadi 70 ribu ton, dari 156 ribu ton.
Meski volume penjualan naik, papar Dana, pendapatan bersih INTP turun 3,8% menjadi Rp4,08 triliun pada kuartal I 2024, dari Rp4,24 triliun pada kuartal I 2023.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan Perseroan juga turun sebesar 2,3% menjadi Rp2,90 triliun karena adanya efisiensi secara keseluruhan.
Hal ini menghasilkan margin laba kotor INTP sebesar 28,9% pada kuartal I 2024.
Di sisi lain, beban operasional meningkat 6,6% jadi Rp 876,6 miliar berasal dari volume penjualan yang lebih tinggi dan penambahan operasional di Semen Grobogan termasuk peningkatan biaya pengiriman dan iklan.
Akibatnya, laba usaha INTP turun 28,8% jadi Rp 313,9 miliar, dari Rp 440,8 miliar kuartal I 2023.
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) INTP mencapai Rp 685,2 miliar pada kuartal I 2024, turun 11,3% dari Rp 772,3 miliar pada kuartal I 2023.
Sementara laba bersih INTP sebesar Rp 238 miliar pada kuartal I 2024, turun sekitar 35,9% jika dibandingkan Rp 371,4 miliar pada kuartal I 2023.
Manajemen Perseroan memperkirakan permintaan semen akan meningkat pada periode mendatang.
“Kami perkirakan, permintaan semen akan tumbuh 2%-3% pada 2024,” tulis Dana dalam keterangannya.
Dana berharap, pertumbuhan semen curah akan lebih tinggi dibanding penjualan semen kantong.