Dongkrak Industri Potensial, Kemenperin Bangun Dua Politeknik di Jateng

Friday 1 Mar 2019, 6 : 53 pm
by
Menko Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Provinsi Jateng merupakan salah satu basis industri furnitur yang mampu menyumbang hingga 57 persen dari total ekspor furnitur nasional.

“Dengan target peningkatan ekspor nasional mencapai USD5 miliar, diperkirakan kebutuhan tenaga kerja furnitur khususnya di Jawa Tengah meningkat sebanyak 101.346 orang dalam dua tahun ke depan,” sebut Menperin.

Oleh karena itu, penyiapan SDM yang kompeten menjadi kunci peningkatan kemampuan industri nasional, terutama dalam memasuki era industri 4.0. “Ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” ungkap Menperin.

Dalam program pendidikan vokasi yang link and match antara industri dan SMK, Kemenperin telah menyelaraskan 35 kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

“Kami juga terus menyiapkan para silver expert dari industri untuk menjadi instruktur di SMK. Langkah selanjutnya, pemberian sertifikasi dan kolaborasi antar kementerian,” imbuhnya.

Airlangga optimistis, di tengah ketidakstabilan ekonomi global, pertumbuhan industri manufaktur nasional diproyeksi sebesar 5,4 persen pada tahun 2019.

Sektor-sektor yang akan menopangnya, antara lain industri makanan dan minuman dengan target pertumbuhan 9,86%, permesinan (7%), tekstil dan pakaian jadi (5,61%), serta kulit barang dari kulit dan alas kaki (5,40%).

“Industri manufaktur selama ini konsisten menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian nasional, di antaranya melalui sumbangsih ke PDB lebih dari 19 persen, kemudian pajak 30 persen, dan ekspor mencapai 72 persen. Selain itu, manufaktur juga menyerap tenaga kerja hingga 18,2 juta orang,” ungkapnya.

Berdasarkan data World Bank tahun 2017, Indonesia masuk lima besar dunia karena industri mampu menyumbang di atas rata-rata 17 persen terhadap perekonomiannya. Kelima negara itu adalah China (28,8%), Korea Selatan (27%), Jepang (21%), Jerman (20,6%), dan Indonesia (20,5%).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada Kemenperin yang meluncurkan program pendidikan vokasi link and match antara industri dengan SMK serta membangun dua unit pendidikan vokasi di Jateng. Upaya ini dinilai dapat meningkatkan kompetensi SDM di wilayahnya.

“Sudah saatnya kita mengubah kurikulum dengan cepat, karena industri bergerak sangat cepat sekali. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Kemenperin. Kami siap untuk menjadi percontohan. Apalagi, para penyandang disabilitas juga dilibatkan,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Timses BaDja Sesalkan Pernyataan Sandiaga Uno

JAKARTA-Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat ditolak sekelompok warga

Waspada Penipuan Mengatasnamakan BI

JAKARTA- Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat untuk berhati-hati dan waspada