Tak Jalankan Amanat Rakyat, KIPPR Desak DPR Ganti Instrumen Panja dengan Pansus

Minggu 3 Jul 2022, 12 : 49 pm
Ilustrasi Rapat Komisi VI DPR/Sumber Foto: Kompas.com
Ilustrasi Rapat Komisi VI DPR/Sumber Foto: Kompas.com

JAKARTA- Komite Independen Penggerak Panja Rakyat (KIPPR) mendesak agar institusi DPR segera mengganti instrumen panja dengan pansus. KIPPR bahkan menganggap panja investasi BUMN gagal mengemban amanat rakyat.

Diketahui, DPR dalam hal ini Komisi VI beberapa waktu lalu telah membentuk instrumen panitia kerja (panja) Investasi BUMN Pada Perusahaan Digital. Salah satu tugas panja tersebut yaitu menelisik skema investasi yang dilakukan anak usah Telkom yakni Telkomsel ke GoTo apakah bermasalah atau tidak.

Melalui Narahubungnya, Achmad Al Afgani menjelaskan, alasan KIPPR mendesak agar panja diganti dengan instrumen pansus karena kinerja panja dianggap tidak transparan dalam mengawal agenda rakyat terkait gelontoran dana investasi triliunan rupiah oleh salah satu BUMN ke GoTo.

“Rapat Panja Investasi GoTo DPR RI harus segera dihentikan karena tidak memenuhi azas keterbukaan informasi publik,” tegas Achmad Al Afgani Narahubung KIPPR dalam keterangan tertulis, Sabtu (02/07/2022).

Mengingat daya persoalan ini cukup kompleks, Achmad menambahkan, instrumen pansus adalah opsi paling relevan dalam menuntaskan polemik ini.

“DPR RI harus segera membentuk Pansus (Pansus) Investasi GoTo untuk melakukan pendalaman serta penelusuran yang lebih dalam terkait investasi GoTo,” tandas Achmad.

Lebih lanjut Achmad mengajak agar seluruh komponen masyarakat untuk sama-sama mengawal persoalan ini hingga tuntas.

“Kami mengajak seluruh masyarakat khususnya yang prihatin terhadap situasi di atas untuk bergabung bersama PANJA RAKYAT MEGGUGAT INVESTASI GOTO Pada Selasa, 05 Juli 2022. Ayo Kita Satukan Barisan. Rakyat Bergerak Tolak Pembohongan,” tegasnya lagi.

Achmad mengungkapkan, Panja Rakyat Menggugat Investasi GOTO dalam waktu dekat akan melakukan konsolidasi di Gado-Gado Boplo Cikini Jakarta Pusat dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang punya concern terhadap persoalan tersebut.

“(Rencananya-red) Selasa, 05 Juli 2022 Pukul 13.00 s.d selesai. KIPPR akan membedah persoalan itu dengan melakukan sesi diskusi dengan menghadirkan sejumlah Narasumber:

1.Yanuar Rizky (Ekonom)

2.Agustinus Edy (Jurnalis)

3.Piter Abdullah Redjalam (Ekonom)

4.David Fernando Audy (Operating Partner East Ventures). Pengarah Forum: Salamudin Daeng (Peneliti AEPI)” tutup Achmad.***

 

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh 3,4%

JAKARTA-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2017 tercatat sebesar
IPW

IPW Dorong Penyelidikan Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Gedung YLBHI

JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) mendorong Kapolda Metro Jaya