Bank OCBC NISP Lakukan Rights Issue VII

Wednesday 14 Aug 2013, 4 : 39 pm
by
Bank OCBC NISP

JAKARTA-Bank OCBC NISP kembali melakukan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk ketujuh kalinya atau Rights Issue VII.

Bank OCBC NISP telah mengajukan pernyataan pendaftaran Rights Issue VII tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (12/8) lalu.

Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan, dana hasil Rights Issue VII ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga Bank OCBC NISP akan lebih leluasa dalam pertumbuhan usaha dalam bentuk penyaluran kredit  serta dari rights issue ini CAR  Bank OCBC NISP diharapkan  akan mencapai 17 % pada akhir 2013”.

“Melalui Aksi Korporasi Rights Issue VII ini ditawarkan sebanyak-banyaknya 2.916.666.424 saham biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 125 setiap saham dengan harga Rp 1.200 per saham dengan nilai keseluruhan sebanyak-banyaknya Rp 3.499.999.708.800,” jelas dia di Jakarta, Rabu (14/8).

Rights issue ini kata dia memberikan rasio  500 : 171, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham dengan nilai nominal Rp 125 mempunyai 171 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk membeli sebanyak 171 saham baru dengan harga Rp 1.200 / saham.

Syaratnya, nama pemegang saham tersebut harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 November 2013 dan harga penawaran Rp 1.200 / saham tersebut harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.

Rencana Rights Issue VII ini, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 29 Oktober 2013 mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PP Properti Serah Terima Perdana 14 Unit Rumah Tapak di Permata Puri Cibubur

JAKARTA-PT PP Properti Tbk (PPRO) melakukan  serah terima perdana atas
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021

Gagal Bayar Utang, Pefindo Turunkan Rating WSBP ke Level Single D

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memutuskan untuk menurunkan peringkat PT