Demi BPR, LPS Rate Diminta Tak Terlalu Tinggi

Wednesday 17 Sep 2014, 12 : 06 pm
ILustrasi

JAKARTA-Kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mempertahankan suku bunga penjaminan terhadap bank perkreditan rakyat (BPR) dinilai sudah tepat.

Alasannya saat ini banyak BPR yang merasa terbebani biaya dana (cost of fund).

“Jangan sampai LPS Rate naik terlalu tinggi. Kalau naik lagi, ini akan memicu bunga simpanan di pasar BPR juga akan ikut naik,” kata Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Perkreditan Rakyat di Seluruh Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto, Rabu (17/9).

Menurut Joko Suyanto, langkah LPS mempertahankan LPS Rate untuk BPR tetap di level 10,25% sudah sesuai dengan kondisi ekonomi makro.

“Kalau terlalu terbebani biaya dana (cost of fund), tentu mempengaruhi kemampuan BPR untuk meningkatkan penyaluran kreditnya,” ujarnya

Lebih jauh kata Joko, idealnya LPS Rate memang bisa turun lagi. Hanya saja kondisi likuiditas di pasar perbankan, termasuk BPR masih agak ketat.

Kecenderungan memasang bunga simpanan deposito tinggi masih akan terus terjadi.

Dikatakan Joko, LPS tentu berkepentingan agar level LPS Rate yang telah ditetapkan tetap menjamin sebagian besar dana nasabah di BPR.

“Mudah-mudahan nanti jika likuiditas sudah membaik, bisa segera dilakukan penyesuaian LPS Rate maupun bunga deposito di BPR,” imbuhnya

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2014, rata-rata suku bunga deposito BPR mencapai 9,81%.

Naik dibanding akhir Juli 2013 yang mencapai 8,42%.

Sementara rata-rata suku bunga tabungan BPR juga meningkat dari 4,59% di akhir Juli 2013 menjadi 4,62% di akhir Juli 2014. (ek)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sequis Ingatkan Pentingnya Perencanaan Keuangan

JAKARTA-Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto mengatakan mencapai kesejahteraan

Ekonomi Tumbuh 5,44% Kuartal II 2022, Said Abdullah: Tekanan Eksternal Terkelola Dengan Baik

JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 yang mencapai 5,44 persen (year