Telan Rp137 Miliar, PUPR Bangun Bendung Pice Besar

Monday 30 Sep 2019, 12 : 47 pm

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Bendung Pice Besar di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

Manfaat Bendung Pice Besar sebagai sumber air irigasi di Daerah Irigasi (DI) Selingsing, air baku PDAM Cabang Gantung serta memiliki potensi sebagai destinasi wisata di Pulau Belitung yang dikenal sebagai Negeri Laskar Pelangi.

Konstruksi Bendung Pice mulai dibangun pada 2013 hingga 2016 yang membendung aliran Sungai Selingsing di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung. Pembangunan bendung bertujuan untuk menggantikan peran Bendung Pice Besar lama yang dibangun Pemerintah Belanda 933-1936.

Bendung Pice Besar dulunya digunakan sebagai bangunan pengatur muka air untuk mengatur kedalaman operasional kapal yang akan melakukan penggalian timah di Sungai Lenggang.

“Banyak saluran irigasi kita yang sudah dibangun pada masa lalu hingga kini belum pernah dilakukan rehabilitasi. Saat ini kita lakukan perbaikan agar pelayanan irigasi tidak menurun,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Bendung Pice Besar dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) VIII, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) dengan biaya sebesar Rp 137,8 miliar.

Lebar Bendung Pice Besar 79 meter yang dilengkapi dengan 6 pintu elektrik dengan lebar masing-masing 8,75 meter dan 2 buah Spillway.

“Volume tampungan bendung adalah sekitar 77 juta m3 dengan elevasi muka air tertinggi sekitar 5 meter, sedangkan debit air yang dilepas ke hilir Sungai Lenggang sekitar 294 m3/detik,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Birendrajana.

Selain bendung, Kementerian PUPR juga melakukan rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi Selingsing di Kabupaten Belitung Timur. DI Selingsing memiliki potensi sawah seluas 3.000 hektare dengan luas sawah yang sudah dilayani 1.945 hektare dan potensi sawah yang belum berfungsi seluas 1.055 hektare.

Pada 2016 dianggarkan Rp 13,8 miliar berupa peningkatan saluran primer sepanjang 1.953 m, dan saluran sekunder 1.000 m. Tahun 2017 dilanjutkan dengan output berupa 15 unit box pembagi, saluran sekunder 5.138 m, 9 plat deuker, 6 box culvert, 6 bangunan talang, dan 1 pintu dengan anggaran Rp 8,9 miliar.

Tahun 2018, pekerjaan berupa pemasangan corrugated concrete sheet pile sebanyak 331 batang, rehabilitasi jalan akses bendung, rehabilitasi saluran primer 1.500 m dan peninggian rumah genset Dan panel bendung dengan anggaran Rp 15 miliar.

Tahun 2019, pekerjaan yang masih berlangsung yakni melanjutkan tanggul dengan pemasangan CCSP 119 batang dan rehabilitasi saluran sekunder 5.234 m.

Kementerian PUPR, di Kabupaten Bangka Selatan juga telah menyelesaikan rehabilitasi Bendung Metukul di Daerah Irigasi Rias, dengan biaya sebesar Rp15,1 miliar.

Disamping memperbaiki jaringan irigasi, Kementerian PUPR juga membangun tampungan-tampungan air salah satunya kolam konservasi Kolong Mempadin di Kabupaten Belitung pada Oktober 2018 dengan anggaran sebesar Rp2 miliar. Kolam konservasi ini memiliki kapasitas tampung 153.000 m3 dan luas genangan 4 hektare.

Kolam konservasi ini memiliki manfaat untuk menyuplai air baku dengan kapasitas 40 liter/detik.

Kemudian juga dibangun tiga embung pada tahun 2019 yakni Embung Kolong Pumpung di Kabupaten Bangka Selatan, Mempaya dan Kolong Tebat Gadung di Kabupaten Belitung Timur. Biaya pembangunan tiga embung tersebut sebesar Rp 34,3 miliar.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PP Muhammadiyah: Pelambatan Ekonomi Belum Masuk Kategori Krisis

JAKARTA-Hasil kajian Tim Ekonomi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyebutkan pelambatan
Jasmerah merupakan pesan yang masih sangat relevan sampai saat ini. Karena para elit bangsa Indonesia cenderung meninggalkan sejarah. Melupakan sejarah.

Kenaikan Pajak Melumpuhkan Ekonomi dan Rakyat Kecil

Oleh: Anthony Budiawan Negara sedang butuh uang. Rasio penerimaan negara