Ada Luka Tembak, IPW: Propam Polri Harus Selidiki Dugaan Kematian Walpri Kapolda Kaltara

Saturday 23 Sep 2023, 8 : 27 am
by
IPW
Ketua Presidium IPW, Sugeng Teguh Santoso

JAKARTA-Indonesia Police Watch (IPW) mendorong Propam Polri menyelidiki dugaan kematian anggota pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kaltara Briptu Herlambang yang diduga tewas karena luka tembak.

Apalagi, meninggalnya Briptu Herlambang sendiri terjadi di rumah dinas Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya.

Ketua IPW,  Sugeng Teguh Santoso menjelaskan pemeriksaan Propam Polri perlu segera dilakukan untuk memberikan kejelasan sebab dan latar belakang kematian Briptu Herlambang yang berasal dari kesatuan Brimob tersebut.

Pasalnya, pengungkapan kematian Walpri Kapolda Kaltara tersebut penting untuk diungkap secara tranparan agar tidak menjadi spekulasi publik.

“Apalagi sebelumnya ada kematian Brigadir Yosua yang disebabkan ditembak oleh atasannya sendiri dan menjadi sejarah paling buruk di kepolisian,” jelasnya.

Di sisi lain lanjutnya, kematian anggota Polri karena latar belakang bunuh diri sudah sering terjadi.

Oleh karena itu, Polri perlu segera membentuk tim khusus untuk meneiliti sebab dan alasan anggota Polri melakukan tindakan bunuh diri agar fenomena bunuh diri pada anggota Polisi tidak terjadi di kemudian hari.

Setelah tewasnya Brigadir Yosua tahun lalu, publik digegerkan dengan anggota Polri yang meregang nyawa di awal tahun 2023.

Bripka AS anggota Polres Samosir ditemukan tewas pada 23 Januari 2023 diduga karena minum sianida.

Pada 25 Maret 2023 Briptu RF, Staf Pribadi Pimpinan Polda Gorontalo ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil dinas yang terparkir di Jalan Gorontalo Ring Road.

Ia diduga tewas bunuh diri karena ditemukan jelaga mesiu di tangan kanan korban.

Enam hari kemudian, tepatnya 31 Maret 2023, anggota Ditsamapta Polda Banten, Bripka DK ditemukan tewas dengan luka tembak di kamar rumahnya, Griya Baladika Asri, Kota Serang Banten.

Sementara pada 23 Juli 2023, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Densus 88 Anti Teror tewas oleh rekannya yakni Bripda IMS dan Bripka IG.

Bripda Ignatius meregang nyawa di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

“Dari peristiwa tersebut, IPW meminta institusi Polri untuk mengkaji dan melakukan penelitian terkait problem-problem psikologis dan yang paling penting adalah keteledanan setiap pimpinan untuk membina bawahan sangat diperlukan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kualiatas Hidup Membaik, IPM Indonesia Naik Menjadi 70,81

JAKARTA-Pemerintah akan terus berjuang memulihkan kepercayaan rakyat melalui kerja nyata

ASEAN Bertekad Jadi Pusat Industri Hilirisasi Mineral

BALI – Sejumlah negara yang tergabung dalam ASEAN berkomitmen untuk