Akumulasi Rugi Capai Rp387,18 Miliar, NSSS Berencana IPO untuk Biayai Anak Usaha

Friday 17 Feb 2023, 8 : 15 pm
PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk

JAKARTA-Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk memberikan modal kerja kepada sejumlah anak usahanya, mengingat hingga akhir Kuartal III-2022 masih mencatatkan defisit hingga Rp387,18 miliar.

Berdasarkan Prospektus Awal yang dikutip Jumat (17/2), NSSS akan menawarkan saham ke publik sebanyak-banyaknya 3.568.235.300 lembar bernilai nominal Rp50 per saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Harga saham pada Penawaran Awal (book building) ditetapkan sekitar Rp122-Rp190 per lembar, sehingga melalui aksi korporasi ini NSSS bisa meraih dana masyarakat berkisar Rp435,32 miliar sampai Rp677,96 miliar.

Periode book building dilakukan selama kurun 17-22 Februari 2023 dan diharapkan rencana IPO ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 28 Februari 2023.

Pada proses IPO ini, manajemen NSSS menunjuk empat penjamin pelaksana emisi Efek, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

NSSS dan para penjamin pelaksana emisi Efek berharap pelaksanaan penawaran umum perdana saham bisa dilakukan pada 2-8 Maret 2023, penjatahan pada 8 Maret 2023 dan pencatatan saham diharapkan bisa terlaksana pada 9 Maret 2023.

Berdasarkan laporan keuangan NSSS yang berakhir 30 September 2022, perseroan memiliki ekuitas sebesar Rp625,33 miliar atau mengalami kenaikan dibanding per 31 Desember 2021 yang senilai Rp559,25 miliar.

Namun hingga akhir Kuartal III-2022, perseroan masih mencatatkan akumulasi rugi mencapai Rp387,18 miliar atau lebih rendah dibanding per akhir Desember 2021 yang defisit Rp453,25 miliar.

Per 30 September 2022, total liabilitas NSSS sebesar Rp2,31 triliun menurun 4,54 persen dibanding per 31 Desember 2021 yang mencapai Rp2,42 triliun.

Sehingga, total aset perseroan per akhir Kuartal III-2022 menjadi Rp2,93 triliun atau mengalami penurunan dibanding per akhir Desember 2021 yang sebesar Rp2,97 triliun.

Rencananya, dana hasil IPO yang diperoleh NSSS —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk membiayai modal kerja sejumlah anak usahanya, yakni PT Borneo Sawit Perdana, PT Bina Sarana Sawit Utama dan PT Prasetya Mitra Muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Diduga Terlibat e-KTP, Ketua KPK Dilaporkan ke Kejakgung

JAKARTA-Jaringan Islam Nusantara (JIN) secara resmi melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan

Pemkab Malang Batasi Investor Gunakan Lahan Basah

MALANG-Pemerintah Kabupaten Malang menahan sejumlah investor yang masuk ke wilayahnya,