Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus: Den, Kita Ini Islam

Sabtu 26 Agu 2023, 9 : 44 pm
by
Paus Fransiskus bersama Deni Iskandar

Dia memiliki tiga anak yakni satu perempuan telah meninggal dan dua anak laki-laki dan Deni anak kedua.

Mereka tinggal di Desa Montor, Kecamatan Pagelarang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Setelah diceraikan suaminya, ia memutuskan mandiri dan menantang hidup.

Keputusan tidak mudah itu diawali dengan membantu penjual nasi di Tanah Abang, Jakarta.

Untuk itu, ia harus merelakan Deni Iskandar di kampung dan si bungsu yang masih kecil yang dibawa serta bertarung nasib di Tanah Abang, Jakarta.

Deni Iskandar ditinggal di desa Pandeglang bersama kakak perempuan Iyot.

Mengingat masa depan kedua anaknya masih panjang, Iyot yang aslinya dari Pandeglang, Banten, ingin bertaruh untuk memperbaiki nasib.

Ketika ada kesempatan untuk mandiri, pada tahun 2001, Iyot menggadaikan tanah keluarganya untuk dapat membeli kios kecil sederahana di Tanah Abang.

Keputusan ini sangat mengkhawatirkan keluarga kandungnya, khawatir jika tanah itu akan terbang selamanya.

Namun single parent ini tidak mau menyerah dengan nasib.

Kios kecil dan sederhana itu digunakan untuk jualan kopi serta nasi. Ia berjualan kopi 24 jam full. Ia dibantu saudaranya.

Selama 21 tahun, ia menjual kopi dari harga mulai Rp 2.000 per gelas hingga Rp Rp 3.000. Harga yang normal untuk di pasar Tanah Abang.

Hebatnya, meski kerja 24 jam, ia tidak lupa menenuaikan kewajiban agamanya.

Alhasil, hasil kerja kerasnya selama tiga tahun mampu menebus tanah keluarga yang digadaikan seharga 15 gram emas pada waktu itu. Iyot tidak mau bermain-main dengan hidupnya.

Dirinya hanya ingin anaknya berpendidikan dan menjadi pegawai negeri.

Meski berkekurangan secara materi, Iyot menolak uang sebesar Rp 350.000 pemberian anaknya, Deni Iskandar yang nekat putus sekolah dan memilih jadi kernet truk.

“Uang itu dilempar oleh emak di depan saya. Emak tidak mau terima uang hasil jerih payah saya. Beliau menghendaki saya bisa meraih Pendidikan tinggi. Itu terjadi tahun 2011,” ujar Deni Iskandar sambil mengenang kisah tersebut.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Produk Perikanan Nelayan Ekspor ke Kanada Senilai USD800 Ribu

SIDOARJO-Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemedag), Didi Sumedi

Sulit Asabri Gabung BPJS Ketenagakerjaan, Martin: Beda Nature

JAKARTA-Kalangan DPR menilai sulit menggabungkan Asabri dengan BPJS Ketenagakerjaan. Hal