Anak Pandeglang Bertemu Paus Fransiskus: Den, Kita Ini Islam

Sabtu 26 Agu 2023, 9 : 44 pm
by
Paus Fransiskus bersama Deni Iskandar

Anak kedua ini hanya mempunyai cita-cita jadi sopir bis, dan tidak mau bersekolah.

Mengalami „shock therapy“ karena uang hasil jerih payahnya ditolak dan dibuang oleh sang emak, ia sadar harus menyelesaikan SMAnya. Ia ingin memenuhi harapan ibunya.

Deni akhirnya menempuh ujian persamaan (Paket C) lulus dari PKBMN 21 di yang berlokasi di Karet Tengsin, Jakarta

“Mental saya sudah tertempa sejak kecil. Saya tidak malu mengakui siapa keluarga dan latar belakang saya. Dan, ketika saya kembali dari Vatikan, saya menghadapi kenyataan baru yakni, emak tidak berjualan kopi di Tanah Abang lagi. Lutut emak sakit harus banyak istirahat. Emak pulang ke kampung di Pandeglang. Tetapi, emak tetap berjualan kopi di rumah. Kiosnya di Tanah Abang dikontrakin. Emak sudah tua. Beliau tidak hanya menjadi tumpuan bagi dua anaknya, tetapi emak juga menjadi tumpuan bagi keluarga kandungnya,” ujar Deni Iskandar.

“Saya ingin mempunyai mental seperti emak. Saya menyerahkan hidup kepada Allah. Dia yang telah memberi saya pengalaman iman yang luar biasa dengan dimampukan bersekolah di Roma dengan beasiswa lagi. Apakah saya akan Kembali ke Roma lagi, hanya Allah yang tahu,” ujar Deni.

Setelah menyelesaikan beasiswanya dari Yayasan Nostra Aetate, Deni Iskandar mendapat tawaran beasiswa untuk bersekolah di Universitas Kepausan, St Thomas Aquinas, Angelicum di Roma.

Namun, kendala tetap ada. Meski sekolah sudah didapat tetapi belum tentu bisa kembali ke Roma.

Deni harus mencari dukungan finansial untuk penginapan dan kebutuhan hidup selama di Roma.

Deni meyakini semua sudah ada jalannya termasuk pertemuannya dengan Rm Markus Solo Kewuta SVD dari Yayasan Nostra Aetate. Ia mengaku bahwa Rm. Markus Solo, satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia, adalah orang tua “rohaninya”.

Dirinya belajar banyak tentang hidup dari Rm Markus Solo. “Saya ini orang kampung, ndeso.. tetapi beliau mengajari saya tentang hidup.. hidup dalam arti sesungguhnya. Beliau menasehati saya, untuk tetap menjadi Islam sebagaimana emak menghendaki. Ketika saya meninggalkan Islam, menurut Padre Marco, program pendidikan saya di Roma telah gagal,” pungkas Deni.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Siap Masuki Era Kendaraan Listrik, Indonesia Fokus Bangun Ekosistem

JAKARTA-Indonesia telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan listrik. Tekad
PHPU

Petrus: Polisi Tak Perlu Istimewakan Kasus Soenarko dan Kivlan Zen

Pasal 31 ayat (1) KUHAP, menegaskan bahwa : “atas permintaan