JAKARTA-Biaya untuk mengcover kesehatan seluruh rakyat Indonesia yang masuk dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diprediksi hanya mencapai Rp56,7 triliun. Jumlah penduduk Indonesia sekitar 240 juta jiwa, sementara perkiraan biaya iuran Rp20.000/bulan. “Itupun berdasarkan riset PT.Askes, hanya sekitar 25 persen dari dana itu yang akan terpakai,” kata anggota Komisi IX DPR dari FPDIP Rieke Diah Pitaloka di Jakarta, Selasa,(17/12).
Oleh karena itu, sambung Rieke, tinggal pemerintah mau serius atau tidak melaksanakan BPJS. “Apakah Pemerintah hendak mempertaruhkan keselamatan dan nyawa rakyatnya semata demi kepentingan menjelang pemilu 2014,” ungkapnya
Menurut Rieke, guna mencegah dan mengantisipasi persoalan timbul saat pemberlakuan BPJS nanti, maka seluruh elemen masyarakat bersama-sama bekerja demi memperjuangkan pelaksanaan BPJS Kesehatan agar berjalan baik dan lancar.
Rieke menambahkan runyamnya masalah BPJS ini karena pemerintah tidak memiliki komitmen dalam menyediakan layanan BPJS Kesehatan untuk seluruh warga masyarakat. “Karena pemerintah hanya mau mengkover 86 juta warga miskin dengan kriteria rumahnya tak berlantai semen dan tak memiliki sepeda motor,” paparnya.
Komentari tentang post ini