Aset Perbankan Nasional Meningkat Sebesar 4,35%,

Selasa 19 Agu 2014, 8 : 11 pm
by
Ketua Komisioner OJK, Muliaman D Hadad

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan nasional pada 2014 dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan akhir 2013.

Sektor Perbankan baik konvensional maupun syariah pada semester pertama 2014 ini menunjukkan perkembangan yang positif.

Aset perbankan nasional meningkat sebesar 4,35%, mencapai Rp 5.321 triliun.

Begitu pula dengan kredit yang disalurkan, juga mengalami peningkatan sebesar 5.11%, mencapai Rp 3.607 triliun.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad saat menggelar upacara memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia beberapa waktu lalu mengatakan dengan kondisi likuiditas, kualitas aset dan rentabilitas yang terjaga dengan baik serta tingkat modal yang cukup tinggi mencapai 19,45%, ketahanan industri perbankan saat ini pada kondisi yang kuat.

Sementara itu, kondisi pasar modal domestik sampai dengan 15 Agustus 2014 menunjukkan kinerja yang sangat baik dan termasuk salah satu Bursa Saham yang memiliki kinerja tertinggi di kawasan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat sebesar 5.148,96, mengalami peningkatan sebesar 20,47% dibandingkan dengan penutupan akhir 2013, dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 5.117 triliun.

Selain itu, tuturnya tingkat imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) dan Nilai Aktiva Bersih Reksadana juga menunjukkan perkembangan yang positif. 10.

Kinerja Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yaitu perasuransian, perusahaan pembiayaan, lembaga jasa keuangan lainnya serta IKNB syariah secara umum juga masih mencatat pertumbuhan usaha dan kinerja keuangan yang positif.

“Sampai dengan semester pertama 2014, total aset Industri Keuangan Non-Bank naik sebesar 8,5% dibandingkan akhir 2013 yaitu mencapai Rp 1.417,16 triliun,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hadad mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan hari kemerdekaan kali ini sebagai momentum agar lebih memberikan segala kemampuan dalam mewujudkan cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan.

Hal ini sesuai dengan tema perayaan HUT Proklamasi Republik Indonesia tahun ini adalah Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia yang Makin Maju dan Sejahtera.

Sesuai dengan tema tersebut, sudah sewajarnya Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga yang bertugas mengatur dan mengawasi kegiatan di seluruh sektor jasa keuangan, turut berpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan untuk menuju masyarakat yang lebih maju dan sejahtera melalui kepemimpinan yang baru nanti,” ujar Muliaman,

OJK begitu strategis dalam pencapaian target-target pembangunan nasional, karena OJK diberikan dua amanat penting oleh Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan No. 21 tahun 2011. Yaitu mengatur dan mengawasi secara terintegrasi terhadap seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan, dan melakukan Edukasi serta Perlindungan Konsumen.

Dengan demikian, kehadiran OJK diharapkan dapat mewujudkan industri jasa keuangan yang teratur, adil, transparan, dan akuntabel serta berperan aktif dalam menjaga stabilitas sistem keuangan secara berkesinambungan.

“Pada gilirannya, akan memberikan nilai tambah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui penciptaan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas,” tuturnya.

Program-program utama pemerintah, seperti pengentasan kemiskinan, pemerataan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja, sangatlah terkait dengan fungsi dan tugas Otoritas Jasa Keuangan tersebut.

“Oleh karena itu, kita harus berupaya dengan baik untuk dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan OJK yang selaras dengan program-program pemerintahan tersebut. Beberapa inisiatif strategis kita, seperti menciptakan sektor keuangan yang lebih inklusif dan mewujudkan pasar keuangan yang lebih dalam, akan sejalan dengan arah kebijakan Pemerintahan,” tambahnya.

Sudah hampir tiga tahun OJK telah bekerja maksimal dalam rangka menciptakan stabilitas sistem keuangan dan industri jasa keuangan yang kokoh dan tumbuh dengan sehat.

Namun demikian, dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, OJK tidak akan pernah terlepas dari berbagai tantangan, baik yang berasal dari eksternal maupun internal.

Dari sisi eksternal, tantangan tersebut dapat datang dari berbagai sisi, seperti dari dinamika pasar keuangan domestik, regional, maupun global yang tidak akan pernah berhenti dan bahkan berkembang lebih cepat dan dinamis. Selain itu, tantangan juga berasal dari tuntutan masyarakat.

“Dari sisi internal, tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana kita dapat selalu berupaya berada lebih di depan untuk menjawab berbagai macam tantangan yang kita hadapi, baik dari sisi kompetensi sumber daya manusia maupun infrastruktur organisasi,” pungkasnya.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Indonesia Berada Dalam Masa Pra Sodom-Gomora

JAKARTA-Indonesia pada saat ini berada dalam masa pra Sodom Gomorah.

Tabrakan Maut di Tangsel, 5 Tewas, 2 Luka-Luka

TANGERANG- Polisi Polres Tangerang Selatan (Tangsel), belum menentukan tersangka kasus