Atasi Luapan Banjir Kiriman Dari Gresik, Pemkot Surabaya Bangun Tanggul di Pakal

Monday 19 Feb 2024, 6 : 58 pm
Petugas dari Dinas SDABM Kota Surabaya membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh badan sungai

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun tanggul sungai sepanjang 2,5 kilometer mulai dari kawasan Jalan Pakal Madya hingga Sumberrejo Surabaya untuk mencegah air meluap ke rumah-rumah warga akibat banjir kiriman dari Kabupaten Gresik.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, pembangunan tanggul tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 2 bulan ke depan.

“Panjang tanggul sungai mulai perbatasan Gresik sampai Pasar Benowo, Sumberrejo sekitar 2,5 kilometer. Ketinggian tanggul insyaallah sekitar 1,2 meter,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Sebelumnya,  Eri bersama jajarannya meninjau langsung lokasi banjir di kawasan Pakal Madya sekaligus menghitung berapa ketinggian tanggul sungai yang harus dibangun untuk mengatasi banjir kiriman tersebut.

“Tadi malam kita sudah ke sini (Pakal Madya), saya lihat (banjir) tingginya tidak rata, ada yang satu mata kaki, ada yang satu lutut, tapi yang saya ambil adalah yang tertinggi,” ungkap dia.

Pihaknya menargetkan, pembangunan tanggul sepanjang 2,5 meter di Pakal Madya rampung dalam kurun waktu dua bulan.

Ia berharap, tanggul sungai ini dapat mengatasi banjir kiriman dari Gresik di kawasan Pakal.

“Peninggian tanggul kita targetkan selesai 2 bulanan,” ujarnya.

Selain membangun tanggul, pihaknya juga berencana membangun bozem di tanah fasilitas umum (fasum) milik Citraland.

Bozem tersebut bertujuan untuk menahan air saat hujan deras agar tidak langsung menuju ke sungai kawasan Pakal.

“Nanti kita hitung untuk luasan (bozem). Jadi nanti (air) tidak langsung dibuang ke sungai, ada pintu kecil. Nah, dalam waktu dua jam ditampung dulu (di bozem), setelah itu dibuang (ke sungai),” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi menyatakan bahwa sebagai langkah awal untuk mencegah luapan air kiriman dari Gresik, pihaknya mulai memasang sandbag (karung pasir) sebagai tanggul sementara di kawasan tersebut.

“Yang pertama darurat pakai (tanggul) sandbag, dengan panjang sekitar 2,5 kilometer. Itu yang menjadi prioritas pertama yang kita kerjakan, agar warga tidak kebanjiran, sambil kita kerjakan yang (tanggul) permanen,” kata Syamsul.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Unit Usaha Syariah OCBC NISP Membuka Cabang ke-10 di Batam

BATAM-Unit Usaha Syariah (UUS) OCBC NISP secara resmi membuka kantor
SAHAM

IHSG Berakhir Menguat 0,73% di Atas Level 7.250

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup