Bangun Smelter Aluminium, ADMR Siapkan Capex Sebesar USD1,1 Miliar

Wednesday 14 Sep 2022, 5 : 00 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyiapkan belanja modal (capex) untuk pembangunan smelter aluminium di Kawasan Industri Kalimantan Utara sebesar USD1,1 miliar, yang ditargetkan rampung pada Kuartal I-2025.

Menurut Direktur ADMR, Wito Krisnahadi saat pelaksanaan Public Expose Live 2022 di Jakarta, Selasa (13/9), sumber pendanaan capex sebesar USD1,1 miliar tersebut akan berasal dari kombinasi ekuitas perseroan maupun perbankan.

Dia menyebutkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah bank untuk membiayai proyek smelter ADMR.

“Beberapa bank itu sudah ready untuk membiayai proyek tersebut,” imbuhnya.

Wito menjelaskan, dana capex sebesar USD1,1 miliar itu untuk pembangunan smelter di tahap pertama yang akan berlangsung selama kurun dua tahun.

Peletakan batu pertama untuk memulai pembangunan proyek ini akan dilakukan pada awal 2023 dan ditargetkan rampung di Kuartal I-2022.

Dengan demikian, kata Wito, kontribusi smelter aluminium di Kawasan Industri Kaltara tersebut sudah bisa dibukukan ke dalam laporan keuangan ADMR untuk periode yang berakhir 31 Desember 2025.

Pada kesempatan yang sama, Direktur ADMR, Heri Gunawan menambahkan, dana capex yang bersumber dari lembaga perbankan akan mendominasi total belanja modal untuk proyek smelter.

“Saat ini posisi ekuitas kami juga cukup untuk mendukung capex itu,” ucapnya.

Presiden Direktur ADMR, Christian Ariano Rachmat menyampaikan, pada Semester I-2022, kinerja ADMR ditopang oleh pertumbuhan penjualan dan kenaikan harga jual.

Sehingga, total EBITDA operasional di paruh pertama tahun ini mencapai USD288 juta atau naik 332 persen (year-on-year).

Sedangkan, laba inti ADMR di Semester I-2022 tercatat sebesar USD207 juta atau bertumbuh 499 persen (y-o-y).

Peningkatan profitabilitas ADMR selama enam bulan pertama tahun ini didorong oleh kenaikan rata-rata harga jual (ASP) dan peningkatan volume penjualan.

“Adaro Minerals mengalami semester pertamanya sebagai perusahaan publik dengan sangat baik, didukung oleh kenaikan ASP maupun volume penjualan. Kami mendapatkan minat yang tinggi untuk produk batubara kokas keras untuk pembuatan baja, sehingga volume penjualan di Semester I-2022 dapat bertumbuh 9 persen,” papar Ariano.

Dia mengatakan, kondisi harga yang kuat telah mendorong ASP meningkat 143 persen, karena ADMR membukukan profitabilitas yang tinggi di Semester I-2022.

“Walaupun penurunan aktivitas manufaktur dan konstruksi membawa tantangan terhadap batubara metalurgi, kami berada di posisi yang baik untuk memenuhi target produksi 2,8 juta-3,3 juta ton pada 2022,” katanya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK: Dampak Gagal Bayar Jiwasraya Kecil Sekali, Masyarakat Tak Perlu Khawatir

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menganggap kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya

Pengamat: Kekuatan Ekonomi Indonesia Jadi Daya Tarik Bagi Investor

JAKARTA-Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef)