BBNI Akan Kembangkan Bisnis Ekowisata di Kawasan Hutan Organik

Monday 15 Nov 2021, 7 : 03 pm
by
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berencana untuk mengembangkan bisnis ekowisata yang terlebih dahulu diawali dengan penerapan program pembiayaan bagi masyarakat di kawasan Hutan Organik Megamendung, Jawa Barat.

Corporate Secretary BNI, Mucharom berharap dukungan BBNI terhadap pengembangan Hutan Organik Megamendung bisa sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengendalikan perubahan iklim, serta searah dengan program OJK yang sedang mendorong perbankan dalam melaksanakan kebijakan keuangan berkelanjutan untuk mendukung ekonomi hijau.

“BNI tidak ketinggalan dalam menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dengan tiga pilar SGDs, yaitu pilar ekonomi, sosial dan lingkungan, baik dari sisi bisnis maupun program pemberdayaannya,” ujar Mucharom dalam siaran pers BBNI yang dikutip Senin (15/11).

Dia berharap agar upaya menjaga kelestarian lingkungan juga bisa dibarengi dengan optimalisasi potensi ekonomi melalui pengembangan ekowisata.

“Kami harap dengan komitmen pemberdayaan hutan ini dapat lebih lestari dan masyarakat bisa mengoptimalkan potensi ekonominya,” imbuh Mucharom.

Lebih lanjut Mucharom menegaskan, program pemberdayaan ini ke depannya akan berlanjut ke pengembangan bisnis mikro.

“BNI memiliki program subsidi maupun non-subsidi yang kompetitif untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat di hutan organik”.

Dia menambahkan, apabila ada produk kerajinan yang menarik dan bernilai ekspor dari Hutan Organik Megamendung, maka BBNI sebagai bank global akan membantu untuk mencarikan potensi-potensi ekspor pada produk kerajinan tersebut.

Selain memberikan bantuan kelengkapan sarana pendukung ekowisata, ujar Mucharom, sebelumnya BNI juga telah memberikan bantuan berupa pemberian 15.000 bibit pohon, pembangunan pusat pembibitan, penanaman pohon dengan geo-tagging, hingga pemeliharaan tanaman.

Bantuan BNI ini tertanam dalam jumlah belasan ribu pohon yang tumbuh di lahan Hutan Organik Megamendung seluas 22 hektar.

“Pandemi ini telah mengubah preferensi wisata masyarakat menjadi lebih hijau. Ini akan menjadi potensi sangat baik bagi masyarakat sekitar hutan organik untuk mengembangkan wisata, serta usaha-usaha kecil yang menarik,” imbuhnya.

Saat ini, BBNI menyalurkan bantuan berupa penguatan kapasitas Kelompok Tani Hutan Organik Megamendung untuk membangun ekowisata.

Pengembangan ekowisata di Kawasan Hutan Organik Megamendung didasari oleh daya tarik wisata berbasis alam di hutan ini yang memiliki beberapa spot pemandangan dan udara segar sebagai tujuan ekowisata.

Namun, kata Mucharom, untuk mematangkan pengembangan ekowisata Hutan Organik Megamendung ini juga terdapat dua faktor lain, yakni amenitas dan aksesibilitas yang akan dibantu oleh BBNI.

Pengelola Hutan Organik Megamendung, Yuhan Subrata mengatakan, pengembangan ekowisata diharapkan bisa menarik lebih banyak kehadiran masyarakat yang ingin mengetahui pengelolaan lahan kritis menjadi kawasan hijau.

Dengan dana pemberdayaan eko wisata dari BBNI, Yuhan optimistis dapat membawa pengunjung dan menciptakan daerah ekonomi baru yang mampu membantu kelestarian wisata sekaligus ekonomi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

UNVR, ASII, BBCA, AALI, BSDE, TLKM, SMGR

Gerak IHSG Bakal Menurun Lagi, Buy MEDC, ELSA, ADMR, ADRO, MBMA dan MYOR

JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  pada perdagangan hari ini

Tekan Penyakit Tak Menular, MPR: Masyarakat Perlu Perbaiki Pola Hidup

BANYUWANGI–MPR RI menyoroti tren angka kematian dan kesakitan yang disebabkan