Sementara itu, lanjut dia, pada tahun depan GLVA akan menjaga pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen, yang tentunya akan didukung oleh proyeksi pertumbuhan industri informasi & komunikasi dan jasa sebesar 7,5 persen (CAGR 2020-2025F) hingga mencapai USD128 miliar atau setara dengan 9 persen PDB.
“Dengan keberhasilan pertumbuhan yang distrategikan secara organik dan non-organik melalui ekspansi produk dan merek baru hingga melahirkan anak perusahaan yang menyajikan produk IT elektronik dalam negeri dengan merek lokal LIBERA,” kata Oki.
Dia menambahkan, sejauh ini strategi pengembangan perusahaan berjalan konsisten dengan natur bisnis GLVA, yang ke depannya diupayakan bisa memperkuat fokus bisnis GLVA pada tiga pilar utama unit bisnis, yakni IT distribution, business solutions dan document solutions.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis unit Document Solutions GLVA, Suwardi Ngaturi mengungkapkan, untuk Tahun Buku 2023 perseroan akan mengalokasikan anggaran capex lebih tinggi 80 persen dari alokasi di 2022 yang senilai Rp80 miliar.
Menurut Suwardi, besaran alokasi capex tersebut untuk menebalkan recurring income melalui bisnis model Managed Services dalam upaya mempertahankan target pertumbuhan yang telah tercapai.
Lebih lanjut Suwardi memproyeksikan, realisasi serapan capex hingga akhir tahun ini mencapai Rp45 miliar dan diharapkan alokasi capex di 2023 bisa memberikan stimulus bagi kinerja GLVA untuk tahun depan.