Demam Berdarah Saat Pancaroba, Waspada Lah!

Wednesday 27 Feb 2019, 10 : 49 am
by
PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life)

Kenapa harus ke dokter?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam OMNI Hospitals Alam Sutera dr. Sandy Perkasa, Sp.PD mengatakan bahwa jika ternyata demam yang dialami terdiagnosa demam berdarah maka harus segera diobati sebelum mengalami fase kritis yang dapat menyebabkan kematian.

Adapun demam berdarah memiliki beberapa fase mulai dari fase awal merasa demam cukup tinggi hingga 40 derajat celsius yang berlangsung selama 1 hari hingga 7 hari. Pada fase ini, penderita DBD dianjurkan memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan membantu menurunkan suhu tubuh.

Selain demam, gejala yang ditemukan pada fase ini seperti infeksi tenggorokan, sakit di area bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Ketika dilakukan pemeriksaan lab pun ditemukan jumlah sel darah putih dan trombosit yang menjadi turun.

Sedangkan pemeriksaan untuk mendiagnosis demam berdarah ada 2 (dua) yaitu antigen non struktural-1 dengue (NS1) dan IgG/IgM anti dengue.

Pasien yang positif terkena DBD akan rentan memasuki fase kritis di hari ke-4 atau hari ke-5. Pada fase ini, panas mulai turun dan pasien merasa sudah sembuh. Namun, penurunan suhu tubuh bukan berarti sembuh karena terjadi penurunan trombosit.

Penurunan trombosit yang drastis mengakibatkan darah menjadi lisis (membran plasma robek hingga sel menjadi rusak). Jika hal ini terjadi, fungsi darah dan jantung akan terganggu. Indikasi dini pembuluh darah pecah misalnya penderita DBD mengalami muntah, mimisan, pembesaran organ hati, dan nyeri perut.

Cegah & Sembuhkan DBD Sebelum Risiko Kematian

Masyarakat perlu peduli dengan bahaya DBD dengan cara menjaga kebersihan, memberantas nyamuk Aedes, dan segera bawa ke rumah sakit jika ada keluarga menderita DBD.

Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus juga menambahkan bahwa demam berdarah sangat mungkin terjangkit jika lingkungan terdapat banyak nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu, ia mengimbau agar nyamuk jenis ini diberantas sejak masih menjadi jentik hingga nyamuk dewasa.

“Memberantas nyamuk Aedes sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan bukan hanya saat sedang mewabah saja. Apalagi, Indonesia merupakan endemis DBD yang sebarannya di seluruh wilayah tanah air dan demam berdarah dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis terutama saat musim hujan. Untuk itu, jika kita aktif melakukan pencegahan dan dilakukan secara reguler maka akan membantu mengurangi mewabahnya demam berdarah” ujarnya.

“Memberantas nyamuk Aedes dapat dilakukan dengan cara memberantas sarang nyamuk dengan cara membersihkan dan menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan tersebut dan menghindari barang-barang yang bisa menjadi penampung air hujan. Jika memiliki vas bunga, tempat air minum burung, kolam ikan atau tempat lainnya yang menjadi penampung air, selalu ganti air dan bersihkan wadahnya.

Bersihkan juga saluran atau talang air rumah Anda dan jika peralatan yang berpotensi menampung air tersebut sulit dikuras maka taburkan bubuk larvasida. Perhatikan juga pencahayaan di seluruh rumah, pastikan ventilasi hunian memadai, dan tidak membiasakan menggantung pakaian dalam kamar yang bisa berpotensi menjadi sarang nyamuk,” tambah dr Yosef.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SIMIRAH, UMKM, Minyak Goreng Sawit, subsidie

Pasokan dan Distribusi MGS Curah Bersubsidi Terus Diawasi

JAKARTA-Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif melakukan pengawasan terhadap pasokan

Seskab: Ungkap Proyek Mangkrak, Bukan Untuk Bongkar Aib

JAKARTA-Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan 34 proyek listrik