JAKARTA – PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan laba bersih Rp 174,11 miliar sepanjang 2023, dan berbanding terbalik dengan kondisi di sepanjang 2022 yang menderita rugi bersih Rp 98,84 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Selasa (2/4/2024), total pendapatan DILD untuk Tahun Buku 2023 sebesar Rp 3,91 triliun atau meningkat 24,13 % dibandingkan dengan perolehan di sepanjang 2022 yang senilai Rp 3,15 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan revenue tersebut, beban pokok pendapatan DILD di 2023 tercatat naik 24,06 % (year-on-year) menjadi Rp 2,32 triliun, sehingga laba bruto pada tahun lalu menjadi Rp 1,59 triliun atau bertumbuh 25,2 % (y-o-y).
Pada Tahun 2023, DILD mencatatkan beban usaha Rp 315,33 miliar atau meningkat 3,28 % (y-o-y), maka laba usaha perseroan pada tahun lalu menjadi Rp 1,27 triliun atau melesat 31,08 % (y-o-y).
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan DILD untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023 tercatat Rp 749,87 miliar atau melambung 343,66 % dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang senilai Rp 169,02 miliar.
Dengan adanya manfaat pajak penghasilan (neto) di 2023 yang sebesar Rp 8,16 miliar, maka laba tahun berjalan yang dicatatkan DILD menjadi Rp 758,03 miliar atau melonjak 294,87 % (y-o-y).
Adapun besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 sebesar Rp 174,11 miliar atau berbanding terbalik dengan kinerja DILD di 2022 yang menderita rugi bersih Rp 98,84 miliar.
Per 31 Desember 2023, total liabilitas DILD tercatat Rp 8,06 triliun atau menurun 20,5 % (y-o-y), yang masih didominasi oleh kewajiban jangka pendek Rp 4,15 triliun.
Sementara itu, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2023 senilai Rp 6,54 triliun atau bertumbuh 5,3 % (y-o-y).
