Menurut Eep, pasangan Prabowo-Gibran sangat bisa dikalahkan. Sebab menurut survei di 32 provinsi yang dilakukan lembaganya, elektabilitas Prabowo-Gibran tidak setinggi yang muncul pada survei nasional lembaga-lembaga survei yang ada.
Menurut survei yang dilakukan lembaga milik Eep, Pollmark, elektabilitas tidak mencapai 40 persen.
Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di atas 20 persen.
Berdasarkan data tersebut, Eep sangat yakin Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran.
Dan, Eep sangat yakin pasangan dukungan Jokowi ini bisa dikalahkan baik di putaran pertama maupun putaran kedua.
Adapun survei itu dilakukan di 32 provinsi dengan total responden setiap provinsi sebanyak 1.200 orang.
Enam provinsi yang tidak disurvei adalah provinsi-provinsi yang ada di Tanah Papua.
Yang terpenting, kata dia, adalah hilangkan kata pesimisme dari kamus hidup rakyat Indonesia.
Cara lain untuk mengoreksi Jokowi adalah dengan cara memakzulkannya.
Namun saat ini upaya itu tidak dilakukan karena akan mengganggu pemilu.
Sebab bila terjadi gangguan, Jokowi akan memutuskan menunda pemilu dan ini sejalan dengan keinginan lamanya memperpanjang masa jabatan.
Namun begitu, Eep yakin, partai-partai politik di DPR akan mulai melakukan upaya pemakzulan ini setelah Pilpres putaran kedua.
Apalagi komposisi DPR saat ini 55 persen sudah berada di luar koalisi pendukung Jokowi yaitu PDI Perjuangan, PPP, Nasdem, PKB, dan PKS. Koalisi pendukung Jokowi di DPR hanya tersisa 45 persen.
Padahal, sebelum penetapan pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024, 81 persen dari total kursi di DPR adalah pendukung Jokowi.
Sekarang hanya tersisa 45 persen. ***
