JAKATA-Dalam upaya mendukung percepatan kemandirian finansial bagi masyarakat, PT Indo Premier Sekuritas berupaya mengambil peran sebagai mitra Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Manajemen (GI-FEM) IPB University yang secara resmi dibuka hari ini.
Menurut Direktur Utama IndoPremier, Moleonoto The dalam sambutannya menegaskan bahwa IndoPremier sebagai mitra GI-FEM IPB University merupakan sekuritas pionir dalam eletronic stock trading yang setiap hari mampu memproses 300 ribu sampai 400 ribu transaksi.
“Hadirnya galeri investasi ini tentu tidak lepas dari usaha kita semua untuk mendukung program pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Cukup penting untuk kita sadari bahwa jargon literasi dan inklusi keuangan itu memang bukan istilah yang keren saja, tetapi ada makna dan tujuan yang sangat penting,” kata Moleonoto di Bogor, Selasa (15/2).
Saat ini, keinginan civitas academica IPB University untuk memiliki galeri investasi sudah terpenuhi, dengan diresmikannya GI-FEM IPB University pada Selasa, 15 Februari 2022.
Kehadiran galeri investasi ini diinisiasi oleh Himpunan Profesi Mahasiswa Manajemen IPB University yang berkolaborasi dengan Finance Club FEM IPB.
Galeri investasi ini diharapkan bisa memberikan dorongan baru bagi civitas academica untuk mempraktikkan ilmu investasi, baik bagi mahasiswa, dosen maupun masyarakat sekitar.
Selain dihadiri Moleonoto, peresmian galeri investasi ini juga dihadiri Rektor IPB, Arif Satria, Direktur Statistik dan Informasi Pasar Modal OJK, Muhammad Toriq, serta civitas academica IPB.
Lebih lanjut Moleonoto menyampaikan bahwa saat ini IndoPremier tercatat sebagai sekuritas swasta terbesar dengan jumlah nasabah sekitar 25-30 persen dari keseluruhan nasabah yang memiliki rekening saham di Indonesia.
Moleonoto mengatakan, pada dua sampai empat tahun ke depan, mahasiswa IPB yang saat ini sedang menimba ilmu di IPB akan memasuki angkatan kerja.
“Penting bahwa di masa produktif mereka, kami tanamkan pengetahuan tentang produk pasar modal yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk membangun kemandirian finansial,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, struktur demografi Indonesia berbentuk piramida, yang jumlah penduduk berusia tua akan terus bertambah, sehingga kondisi ini menjadi problem dalam kurun 20-30 tahun ke depan.
“Masyarakat harus memiliki kemandirian finansial yang hanya bisa diperoleh apabila memiliki pengetahuan tentang produk pasar modal dan ikut merangkul, serta berpartisipasi dalam pasar modal,” tuturnya.
Moleonoto berharap, GI-FEM IPB University bisa memberikan nilai tambah dan bukan sekadar menambah ilmu dalam perkuliahan.
“Besar harapan kami agar mahasiswa-mahasiswi ikut berpraktik dan ikut merasakan bertransaksi di pasar modal,” ucap Moleonoto.
Sementara itu, menurut Arif Satria, GI-FEM IPB University akan sangat menunjang praktik pembelajaran, karena IPB mengharapkan lulusan yang terbiasa dengan suasana kerja.
Galeri investasi ini adalah miniatur yang membuat mahasiswa mengenal market.
Dia meminta supaya para mahasiswa menjadi pembelajar sejati, yakni menganggap setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah.
“Semoga galeri investasi ini membawa manfaat, agar masyarakat juga merasakan kehadiran IPB dan mahasiswa makin hands on di bidangnya,” ujar Arif Satria.
