Ganjar Pranowo Sosok Merakyat dan Dekat Ulama

Minggu 31 Des 2023, 8 : 55 pm
Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo di Pondok Pesantren An Nawawi Berjan Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023

Ganjar ini dikenal sebagai orang yang selalu meluangkan waktu untuk menginap di rumah warga.

Terlebih pada masa kampanye pilpres ini.

Dan ternyata, kebiasaan menginap di rumah warga, sudah dilakoni Ganjar ketika masih menjabat Gubernur Jateng, tidak hanya saat kampanye.

Berkomunikasi langsung dengan warga, mendengar keluh kesah dan kemudian mengecek laporan yang disampaikan warga.

Cara ini dianggap Ganjar efektif untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat tanpa ada jarak.

Semua itu dikerjakannya karena dia paham betul rasanya menjadi “wong cilik.”

Capres nomor urut 3 ini terlahir sebagai anak ke-5 dari 6 bersaudara, di desa lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968.

Ganjar Pranowo memiliki nama asli Ganjar Sungkowo yang artinya Ganjaran dari kesusahan atau kesedihan.

Hal itu, dilatarbelakangi kondisi keluarga yang diliputi kesusahan, sehingga Ganjar Sungkowo diharapkan dapat menjadi ganjaran atau hadiah dari Tuhan di tengah kesusahan dan kesedihan.

Kedua orang tuanya, S. Parmudji Parmudi dan Sri Suparni akhirnya mengganti nama Ganjar Sungkowo menjadi Ganjar Pranowo saat masuk sekolah dasar (SD).

Alasan mengganti nama Sungkowo karena orang tuanya khawatir nama tersebut membuat Ganjar selalu kesusahan.

Nama Pranowo diartikan sebagai hati yang terang, menjadi simbol semangat dan keteguhan dalam menghadapi cobaan.

Dengan harapan, Ganjar mendapat ganjaran yang baik dari Tuhan jika tetap berjuang serta tidak menyerah menghadapi cobaan hidup.

Akhirnya, dampak perubahan nama tersebut (Ganjar Pranowo) terlihat sampai sekarang.

Bagaimana Ganjar menjadi seorang figur yang punya semangat luar biasa dengan jiwa kepemimpinan yang baik.

Saat Ganjar akan memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo mengikuti tempat dimana ayahnya ditugaskan.

Ganjar kemudian melanjutkan studi di SMP hingga masuk SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

Kemudian saat Ganjar akan lulus SMA tahun 1980, ayahnya pensiun dari kedinasan di Polri.

Untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibunya membuka warung kelontong.

Saat anak-anak seusianya menghabiskan waktu bergaul dengan remaja sebaya, Ganjar justru membantu ibunya berjualan.

Dia tak sungkan menjual bensin eceran di pinggir jalan, depan warung kelontong keluarganya.

Hal itu, dilakoni Ganjar hingga tamat SMA, hingga akhirnya dia lolos masuk Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM).

Selama menjadi mahasiswa, Ganjar aktif dalam kegiatan organisasi intra kampus maupun ekstra kampus dengan bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Namun kuliahnya di Fakultas Hukum UGM tak berjalan mulus.

Kondisi ekonomi keluarga memaksa Ganjar mengambil cuti selama dua semester.

Selama cuti satu tahun, Ganjar menghabiskan waktu dengan aktif di organisasi dan mencari uang dengan mengajar.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemendag Perkuat Ekspor Home Decor

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkuat ekspor produk home decor melalui pameran

Pemegang Saham ESSA Setujui Rencana Private Placement 1,43 Miliar Saham

Selain itu, pelaksanaan PMT-HMETD ini diharapkan bisa memperkuat struktur modal