JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan menanjak, setelah di perdagangan sebelumnya ditutup melemah 0,21 persen ke posisi 6.900.
Koreksi IHSG pada perdagangan Rabu (16/8) dibayangi oleh penurunan harga pada 300 saham, sedangkan sebanyak 221 saham tercatat menguat, 300 saham menurun dan 219 saham tidak mengalami perubahan.
Nilai transaksi mencapai Rp11,93 triliun atau mengalami kenaikan dibanding sehari sebelumnya Rp10,66 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh organisasi research and trading saham, WH Project, pada akhir pekan ini terdapat potensi aksi profit taking, mengingat IHSG masih dalam fase menguji level support 6.900, yang pada perdagangan Rabu bisa dipertahankan.
“Nilai transaksi IHSG meningkat seiringan dengan terbentuknya pola hammer. Hal ini mengindikasikan bahwa daya beli pelaku pasar yang kuat. Dengan kondisi ini, IHSG diperkirakan masih bisa menguat terbatas,” papar analis WH Project, William Hartanto dalam riset harian untuk perdagangan Jumat (18/8).
Pada umumnya, tegas William, pada perdagangan di akhir pekan kerap terjadi aksi profit taking, terlebih lagi saat ini IHSG sedang berada dalam fase menguji level support.
Secara teknikal, ungkap dia, IHSG yang sebelumnya sedang menguji level 6.900, terpantau berhasil mempertahankannya pada perdagangan Rabu.
Kondisi ini menjadi indikasi yang bagus bagi IHSG untuk mengalami penguatan terbatas di akhir pekan.
“Memperhatikan faktor-faktor di atas, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi untuk bergerak mixed dalam kecenderungan menguat, dengan range pergerakan di level 6.784-6.925,” ujar William.
Untuk perdagangan hari ini, WH Project merekomendasikan kepada para pelaku pasar untuk mengakumulasi pembelian saham BMRI dan BDKR, sementara itu ELSA dan SMMT memiliki rating trading Sell.
