JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan menurun, walaupun pada akhir pekan lalu mampu ditutup menguat 0,2 persen ke posisi 6.888.
Pelemahan IHSG di perdagangan Jumat (6/10) dibayangi oleh penurunan harga pada 252 saham, namun sebanyak 261 saham tercatat menguat dan 242 saham tidak mengalami perubahan harga.
Nilai transaksi hanya sebesar Rp7,95 triliun atau jauh lebih rendah dibanding sehari sebelumnya Rp11,24 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh organisasi research and trading saham, WH Project, pada perdagangan di akhir pekan lalu IHSG mencoba untuk menguat, tetapi penguatan yang terjadi tercatat tidak awet, sehingga IHSG hanya menguat 0,2 persen.
“Jika diukur lebih dalam secara teknikal, walaupun masih memiliki support 6823, namun IHSG cenderung menurun menuju level support. Ini berarti ada kecenderungan IHSG adalah melemah dan hal ini terjadi sejak awal Oktober 2023,” kata analis WH Project, William Hartanto dalam riset harian untuk perdagangan Senin (9/10).
Dia mengatakan, nilai transaksi harian juga menurun di saat IHSG mengalami penguatan.
Artinya, tekanan jual masih lebih tinggi, karena beberapa hari sebelumnya di saat IHSG melemah, nilai transaksi harian malah meningkat.
“Oleh karena itu, pergerakan IHSG masih bisa melemah di awal pekan ini,” tegasnya.
