Indonesia Catatkan Surplus Neraca Dagang Selama 45 Bulan Beruntun

Minggu 18 Feb 2024, 3 : 21 pm
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 19,17 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 10,96 miliar dolar AS
Ilustrasi

Penurunan ekspor di Januari 2024 terjadi sejalan dengan turunnya ekspor nonmigas sebesar 8,54 persen dan ekspor migas sebesar 5,50 persen (MoM).

“Penurunan ekspor Januari ini merupakan pola tahunan yang terjadi pada awal tahun. Namun, nilai ekspor periode Januari 2024 lebih tinggi jika dibanding periode 2020, 2021, dan 2022,” urainya.

Penurunan ekspor nonmigas di Januari 2024 terjadi pada sektor pertambangan sebesar 23,93 persen dan industri pengolahan turun 4,13 persen (MoM).

Kontraksi ekspor tersebut dipengaruhi penurunan harga komoditas utama ekspor, seperti batu bara dan nikel; serta penurunan permintaan global akibat perlambatan ekonomi global.

Sedangkan, pertanian menjadi sektor yang mengalami peningkatan dengan kenaikan ekspor sebesar 5,31 persen (MoM).

Beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami kontraksi terdalam, antara lain bijih, terak dan abu logam (HS 26) turun 41,26 persen; logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) 35,61 persen; bubur kayu (HS 47) 21,42 persen; ampas/sisa industri makanan (HS 23) 21,20 persen; serta bahan bakar mineral (HS 27) 20,81 persen (MoM).

Di tengah penurunan ekspor, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan cukup signifikan.

Produk tersebut di antaranya tembakau dan rokok (HS 24) dengan kenaikan 30,57 persen, aluminium dan barang daripadanya (HS 76) 24,76 persen, kakao dan olahannya (HS 18) 15,89 persen, tembaga dan barang daripadanya (HS 74) 11,15 persen, serta lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) 10,36 persen (MoM).

Pada Januari 2024, negara mitra dagang dengan penurunan ekspor nonmigas Indonesia terdalam, antara lain Swiss turun 53,74 persen, Kanada turun 48,05 persen, Bangladesh turun 39,13 persen, Rusia turun 24,68 persen, dan Turki turun 19,73 persen (MoM).

Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi pada Januari 2024, antara lain Italia yang melonjak 139,69 persen, Polandia 77,70 persen, Spanyol 70,24 persen, Pakistan 60,53 persen, dan Mesir 53,41 persen (MoM).

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Haryati Lawidjaja Diangkat Jadi Direktur Layanan Perbankan Digital Bank MAS

JAKARTA-PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) mengangkat Haryati Lawidjaja sebagai

BTN dan Pemprov Bengkulu Bangun Monumen Fatmawati

JAKARTA-Gubernur Propinsi Bengkulu Rohidin Mersyah didampingi Sukmawati beserta beberapa keluarga