Indonesia Jauh dari Resesi Ekonomi

Wednesday 26 Aug 2015, 4 : 39 pm
by
Gedung Bank Indonesia (BI)

JAKARTA-Kendati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah berada di bawah nilai fundamentalnya (undervalued) dan mengalami depresiasi yang terlalu dalam (overshoot), namun kondisi perekonomian nasional masih jauh dari krisis. Berdasarkan kajian Bank Indoensia (BI), perekonomian Indonesia akan tumbuh baik pada tahun depan. “Antara BI dan Pemerintah Pusat maupun Daerah, sebelum reshuffle sudah bekerjsama. Yang penting terus (optimistis) dari pelaku usaha. Kita jauh dari krisis,” tegas Gubernur BI, Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (26/8).

Menurut Agus Marto, dalam kurun 12 tahun terakhir, secara umum kondisi fiskal Indonesia tidak mengalami masalah. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dan DPR untuk tetap menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen. “Bahkan, selalu terjaga tidak lebih dari 2,5 persen,” kata Agus Marto yang sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Namun demikian, jelas dia, guna memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang masuk dalam tren perlambatan, pemerintahan Joko Widodo diharapkan tetap konsisten untuk mempercepat pencairan anggaran belanja modal di APBN-P 2015 maupun APBD 2015. “Bangun infrastruktur, supaya bisa memberikan sinyal positif bagi industri. Kalau (belanja modal) dikeluarkan, kan akan memancing (sektor-sektor) yang lain untuk bergerak,” jelas Agus Marto.

Dia menambahkan, perlambatan di pasar uang dan pasar modal domestik hanya bersifat temporer, akibat ketidakpastian sikap Federal Reserve AS dalam mempertimbangkan kenaikan Fed funds rate. “Ekonomi kita itu menjanjikan. Selama ini kita bisa 6 persen, meski tiga tahun terakhir ke 5,7 persen, 5 persen dan 4,7 persen. Tetapi, 4,7 persen itu jika dibandingkan dengan negara lain, kita masih tinggi,” katanya sembari meyakini bahwa ekonomi di 2016 akan jauh lebih baik.

Dia berangggapan, komitmen pemerintah yang mengubah pola belanja anggaran dari konsumtif ke produktif adalah langkah positif untuk memperbaiki perekonomian di 2015 dan 2016. “Ada rencana (pengembangan infrastruktur dan tetap memberikan bantuan sosial dan transfer daerah, itu bagus sekali,” ucapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BNI Syariah Salurkan 530 Hewan Kurban Senilai Rp4,3 Miliar

JAKARTA-BNI Syariah bekerjasama dengan Yayasan Hasanah Titik (YHT) mengadakan serangkaian

Sempat Naik ke Level Tertinggi 6.973,78, IHSG Berakhir Turun 0,12%

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup