Indonesia Mumpuni Pimpin ASEAN Dari Ancaman Krisis Pangan

Friday 11 Nov 2022, 11 : 33 pm
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto

JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kesiapan Indonesia untuk menerima estafet tanggung jawab sebagai Ketua ASEAN 2023 dari Kamboja.

“Melanjutkan Presidensi G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penangan krisis multidimensi seperti krisis pangan, energi, dan keuangan,” ungkap Ketum Golkar itu.

Menanggapi hal itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Sugiyono Madelan Ibrahim menerangkan persoalan pangan adalah hal penting bagi setiap negara.

Menurutnya, sudah ada perubahan produksi dan perdagangan pangan global yang sudah lebih baik. Namun hal itu berubah ketika ada ancaman krisis pangan global akibat perang Ukraina-Rusia.

“Masalahnya itu ketika terjadi perang Ukraina, kita maupun negara lain banyak impor gandum. Posisinya harganya naik karena jumlah gandum berkurang. Itu harus ada yang mensubtitusinya atau paling tidak complement. Di situlah masalahnya. Jadi harga tinggi,” terang pengajar Universitas Mercu Buana itu, Junat (11/11/2022).

Sugiyono menegaskan Keketuaan Indonesia di ASEAN bisa memitigasi krisis pangan tersebut agar tidak berdampak serius ke negara ASEAN.

Indonesia bisa mengupayakan jalur distribusi pangan yang tidak memberatkan.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto

“Jadi peranan Indonesia kalau jadi ketua tentu artinya paling tidak bisa mengatur di antara ASEAN itu agar tidak selalu jalur perdagangan. Paling tidak itu membantu bisa pinjam-meminjam pada saat terjadi krisis pangan,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

penjualan lahan industri masih menjadi tulang punggung pencapaian marketing sales hingga akhir Kuartal III-2021.

Kuartal I-2024, DMAS Raih Penjualan Pemasaran Rp560 Miliar

JAKARTA – PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan penjualan pemasaran atau

Kontribusi Bank DKI Dalam Workshop Kolaborasi OJK dan ILO

JAKARTA-Kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan International Labour Organization (ILO)