Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Tuesday 8 May 2018, 7 : 30 pm
by
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara

YOGYAKARTA-Industri padat karya berorientasi ekspor diyakini sebagai industri yang akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai negara di Asia yang telah “naik kelas” dan masuk ke dalam kelompok negara berpenghasilan menengah Middle Income Countries (MIC), industri padat karya berorientasi ekspor menjadi salah satu industri tumpuan yang dapat mendorong ekspor Indonesia.

Upaya mendorong industri padat karya berorientasi ekspor tersebut menjadi bahasan diskusi dalam seminar dengan tema Pengembangan dan Pembiayaan Industri Padat Karya Berorientasi di Yogyakarta Selasa (8/5).

Seminar ini diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI). Seminar tersebut dihadiri oleh pemerintah, perbankan, pelaku usaha, dan kalangan akademisi.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara dalam sambutannya mengatakan untuk mendorong pasokan valuta asing dan menjaga stabilitas rupiah, peran aktivitas riil dalam perekonomian menjadi penting. Oleh karena itu, pengembangan dan pembiayaan industri padat karya berorientasi ekspor sangatlah penting sebagai langkah memperkuat ekonomi Indonesia.

Menurutnya, industri padat karya berkontribusi besar pada aspek sosial ekonomi yaitu. Pertama, memiliki forward linkage dan backward linkage yang besar. Kedua, sebagai alat pemerataan ekonomi daerah. Ketiga, sebagai jaring pengaman sosial karena sifatnya yang padat karya. Keempat, menghasilkan devisa ekspor. Dan Keempat, menjadi motor penggerak sektor ekonomi lainnya.

Dari sisi BI ujarnya, untuk mendorong pengembangan industri, BI memiliki 6 peran strategis, yakni berperan aktif dalam satgas percepatan reformasi struktural (POKJA III), koordinasi pusat dan daerah terkait isu strategis antara lain pengembangan industri pengolahan, mitigasi risiko dan kerentanan nasional, memelihara stabilitas makroekonomi, menstabilkan nilai tukar, dan menjangkar ekspektasi inflasi.

Seminar yang merupakan rangkaian kegiatan Pokja III (Satgas Percepatan Reformasi Struktural) tersebut membahas mengenai seberapa jauh peran industri padat karya, pemerintah, dan industri perbankan dalam mendorong ekspor Indonesia. Selain menjadi wadah diseminasi riset Bank Indonesia kepada publik, seminar ini diharapkan dapat menghasilkan pandangan dan rekomendasi baik kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF

BEI Tetapkan Pemilu 14  Februari 2024 Sebagai Hari Libur Bursa

JAKARTA-Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan kalender perdagangan dan

Mimpi Buruk Tax Heaven Countries

Oleh: Ronsianus B Daur Negara-negara yang tergabung dalam Kelompok G7