JAKARTA-Inflasi Mei 2014 terkendali didukung masih berlangsungnya koreksi harga beberapa bahan pangan dan stabilnya inflasi inti. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei mencatat inflasi sebesar 0,16% (mtm) atau 7,32% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar -0,02% (mtm) atau 7,25 % (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengatakan inflasi inti mencapai 0,23% (mtm), relatif stabil seperti bulan lalu, didukung oleh masih menurunnya harga global di tengah depresiasi tipis Rupiah. Inflasi volatile food masih mencatat deflasi meskipun dengan intensitas yang berkurang dari bulan sebelumnya. Hal ini didorong oleh melimpahnya panen komoditas cabai merah dan cabai rawit serta masih berlangsungnya panen beras di beberapa daerah. Sementara itu, inflasi administered prices pada bulan Mei sedikit meningkat karena kenaikan tarif angkutan umum, khususnya angkutan udara dan kereta api, seiring dengan banyaknya hari libur.
BI menilai inflasi sampai Mei 2014 masih positif bagi pencapaian sasaran inflasi 4,5±1% pada 2014 dan 4,0±1% pada 2015. Namun demikian, BI tetap mencermati berbagai risiko, seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat mulai masuknya musim kemarau di beberapa daerah dan adanya indikasi kemungkinan terjadinya El Nino pada semester II 2014. “Untuk itu, BI secara konsisten akan menempuh langkah-langkah kebijakan dalam rangka mengelola inflasi dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah,” pungkasnya.