Instrumen Kebijakan Moneter

Thursday 28 May 2020, 2 : 29 pm
by
Ilustrasi

Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah seperangkat kebijakan ekonomi yang mengatur ukuran dan tingkat pertumbuhan pasokan uang dalam suatu perekonomian negara.

Ini adalah tindakan terukur untuk mengatur variabel makroekonomi seperti inflasi dan pengangguran.

Kebijakan moneter dilaksanakan melalui cara, termasuk penyesuaian suku bunga, pembelian atau penjualan sekuritas pemerintah, dan mengubah jumlah uang tunai yang beredar dalam pasar.

Bank sentral atau badan negara pengatur yang bertanggung jawab atas hal ini yang berhak merumuskan kebijakan ini.

Untuk di Indonesia sendiri kebijakan moneter diatur tunggal oleh Bank sentral yaitu Bank Indonesia

 

tujuan kebijakan moneter

Tujuan Kebijakan Moneter

Tujuan utama dari kebijakan ini adalah manajemen inflasi atau pengangguran, dan pemeliharaan nilai tukar mata uang. berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:

1. Inflasi

Kebijakan moneter dapat menargetkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang rendah dianggap sehat bagi perekonomian sebuah negara. Namun, jika inflasi sudah sangat tinggi, kebijakan moneter diharapkan dapat mengatasi masalah ini.

2. Pengangguran

Kebijakan moneter akan mempengaruhi tingkat pengangguran dalam suatu negara. Sebagai contoh, kebijakan  ekspansif umumnya mengurangi pengangguran karena pasokan uang yang lebih tinggi merangsang kegiatan bisnis yang mengarah pada perluasan pasar kerja.

3. Nilai tukar mata uang

Dengan menggunakan otoritas fiskal, bank sentral dapat mengatur nilai tukar antara mata uang domestik dan asing. Sebagai contoh, bank Indonesia dapat meningkatkan jumlah uang beredar dengan mengeluarkan lebih banyak uang cetak. Dalam kasus seperti itu, mata uang negara tersebut menjadi lebih murah dibandingkan dengan mata uang negara lain.

Instrumen Kebijakan Moneter

Bank-bank sentral menggunakan berbagai instrumen untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. instrument yang banyak digunakan meliputi:

1. Penyesuaian tingkat suku bunga

Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah tingkat diskonto. Tingkat diskonto (tarif dasar) adalah suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral kepada bank untuk pinjaman jangka pendek. Sebagai contoh, jika bank sentral meningkatkan tingkat diskonto, biaya pinjaman untuk bank meningkat.

Selanjutnya, bank akan meningkatkan suku bunga yang mereka tetapkan kepada pelanggan mereka. Dengan demikian, biaya pinjaman dalam perekonomian akan meningkat, dan jumlah uang beredar akan berkurang.

Ilustrasi

2. Penyesuaian Giro Wajib Minimum (GWM)

Bank sentral biasanya mengatur jumlah giro wajib minimum yang harus dipegang oleh bank komersial. Giro Wajib Minimum (GWM) sendiri adalah simpanan minimum yang wajib diperlihara dalam bentuk giro pada Bank Indonesia bagi semua bank.

Dengan mengubah jumlah yang diperlukan, bank sentral dapat mempengaruhi jumlah uang beredar di pasar. Jika bank sentral meningkatkan giro wajib minimum, bank komersial hanya akan menyediakan sedikit uang tunai untuk diberikan kepada pelanggan dan dengan demikian, suplai uang menurun.

3. Operasi pasar terbuka

Bank sentral dapat membeli atau menjual surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang beredar. Misalnya, bank sentral dapat membeli obligasi pemerintah . Akibatnya, bank akan memperoleh lebih banyak uang untuk meningkatkan pinjaman dan uang beredar dalam pasar.

Jenis Kebijakan Moneter

Berdasarkan tujuannya, ada 2 kebijakan moneter yang biasa dipakai banyak negara, yaitu kebijakan ekspansi dan kebijakan kontraktif. Berikut adalah penjelasan dari 2 jenis kebijakan tersebut :

  • Kebijakan Ekspansif

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan uang dalam perekonomian dengan menurunkan suku bunga, membeli sekuritas pemerintah oleh bank-bank sentral, dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank.

Bersamaan dengan itu, kebijakan ekspansif juga akan menurunkan tingkat pengangguran dan merangsang aktivitas bisnis dan kegiatan belanja konsumen. Tujuan keseluruhan dari kebijakan moneter ekspansif adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun resikonya, kebijakan ini dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi.

  • Kebijakan Kontraktif

Tujuan dari kebijakan moneter kontraktif adalah untuk mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian. Ini dapat dicapai dengan menaikkan suku bunga, menjual obligasi pemerintah, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.

Kebijakan kontraksi digunakan ketika pemerintah ingin mengendalikan tingkat inflasi.

Disadur dari berbagai sumber dan https://cpssoft.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Investasi Seri C sebesar ~AU$100 juta ini akan meningkatkan ekspansi global Cover Genius.

Sompo Holdings Asia Investasi Strategis US$50 Juta di Insurtech Global Cover Genius

JAKARTA-Sompo Holdings (Asia) Pte. Ltd. (Sompo Asia) mengumumkan investasi strategis

BI Perkirakan Nilai Tukar Rupiah di 2014 di Level 9.500

JAKARTA-Kinerja neraca perdagangan Indonesia (NPI) pada  2013 diperkirakan membaik.  Positifnya