JAKARTA-PT Indosat Tbk (ISAT) berencana melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2015 Seri D sebesar Rp337 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II-2015 Seri D senilai Rp43 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi ISAT yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (16/2) malam, rencana pelunasan surat utang yang akan jatuh tempo pada 4 Juni 2022 tersebut akan memanfaatkan fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan.
Menurut Corporate Secretary Indosat, Billy Nikolas Simanjuntak dalam keterbukaan informasi ISAT, per 31 Desember 2021, perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan mencapai Rp5,7 triliun.
Sebagaimana diketahui, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2015 Seri D dengan nilai emisi sebesar Rp337 miliar tersebut memiliki tingkat bunga sebesar 10,25 persen.
Untuk Seri E senilai Rp427 miliar yang memiliki bunga 10,4 persen akan jatuh tempo pada 4 Juni 2025.
Sedangkan, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II-2015 Seri D dengan nilai emisi Rp43 miliar memiliki fee ijarah sebesar Rp4,41 miliar per tahun.
Untuk Seri E senilai Rp175 miliar yang memiliki fee ijarah Rp18,2 miliar per tahun akan jatuh tempo pada 4 Juni 2025.
Pada penerbitan Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I tersebut, manajemen ISAT menunjuk enam penjamin pelaksana emisi obligasi, yakni PT Indo Premier Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT HSBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.