Pentingnya menjaga tanah adat dan sumber daya alam menjadi fokus dalam pidato Putut Prabantoro. Putut memberikan contoh masyarakat Badui di Provinsi Banten yang hidup dalam keterbatasan namun mampu mempertahankan keberlangsungan hidup mereka dengan swadaya.
Dalam visinya terkait Indonesia pada tahun 2045, Putut Prabantoro menyampaikan harapannya bahwa generasi muda, termasuk dari wilayah terisolasi seperti Apau Kayan, akan turut serta dalam memimpin negara. Namun, dia juga menyoroti perkembangan teknologi dan gaya hidup yang bisa mengancam keberlangsungan masyarakat adat.
Mengingat tantangan tersebut, Putut Prabantoro menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan untuk menjaga kearifan lokal serta mencerdaskan generasi muda dari semua latar belakang.
Dia juga meminta perhatian khusus bagi pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Malinau yang sedang menimba ilmu di berbagai kota di Indonesia.
Dengan berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi, Putut Prabantoro menegaskan bahwa menjaga tanah adat, sumber air, dan kearifan lokal bukanlah untuk dijual.
Dia menyerukan perlunya perhatian terhadap nilai-nilai Pancasila dan Keadilan Sosial dalam pembangunan yang menghormati adat dan budaya setempat, sehingga kekayaan kebhinekaan Indonesia tetap terjaga.