Jeli Melihat Peluang, “Sampah” Kayu Sengon Diminati Korsel

Monday 2 Dec 2019, 10 : 20 am
by
Kementerian Perdagangan mengunjungi Inakor Co., Ltd di Sacheon, Korea Selatan, Kamis (28 Nov). Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan delegasi misi dagang Indonesia di Korea Selatan. Tim Kemendag diwakili Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Ari Satria dan Kepala Biro Humas, Olvy Andrianita bersama Kepala Indonesian Trade Promotion Center Busan, Ni Made Kusuma Dewi.

BUSAN-Limbah pengolahan kayu sengon ternyata diminati di Korea Selatan. Limbah pengolahan kayu sengon dapat berupa serbuk gergaji (sawdust) dan serpihan kayu (wood chips). Salah satu perusahaan yang sudah mengimpor kedua produk tersebut dari Indonesia ke Korea Selatan adalah Inakor Co.,Ltd.

“Kejelian para pelaku usaha bisa membantunya mendapatkan peluang ekspor. Siapa sangka limbah pengolahan kayu sengon ternyata diminati di Korea Selatan,” kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Ari Satria saat mengunjungi Inakor Co., Ltd di Sacheon, Korea Selatan.

Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan delegasi misi dagang Indonesia di Korea Selatan. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Kepala Biro Humas Olvy Andrianita dan Kepala Indonesian Trade Promotion CenterBusan Ni Made Kusuma Dewi.

Sawdust kayu sengon dapat dimanfaatkan sebagai ‘animal bedding’. Sedangkan wood chips kayu sengon dapat digunakan sebagai media untuk budi daya jamur. Saat ini Inakor telah mengimpor sawdust dari kayu Sengon asal Indonesia ke Korea Selatan sebanyak 48 kontainer atau 10.000 ton per tahun.

Pemilik perusahaan Inakor Co.,Ltd Hartono mengatakan, selama ini tidak mendapat masalah dalam mengimpor produk-produk Indonesia.

“Proses impor produk Indonesia sejauh ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Aturan perizinan untuk memasukkan hasil limbah kayu terebut ke Indonesia sudah sangat jelas. Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan tol membantunya mengekspor produk Indonesia dengan waktu lebih cepat dan biaya lebih murah,”jelasnya.

Selain limbah kayu sengon, Inakor saat ini mengimpor peralatan dapur/peralatan makan dari kayu dengan merek Indonesia “Oesing Craft” dari Banyuwangi.

Oesing Craftter daftar sebagai produsen produk impor di Korea Selatan sehingga bisa menggunakan merek asalnya. Hal ini merupakan keistimewaan tersendiri karenatidak semua produk Indonesia bisa masuk ke Korea Selatan dengan merek sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wapres: Menghadapi Persaingan, Indonesia Pakai Jurus ‘Kungfu’

JAKARTA-Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya menjaga harmoni antara stabilitas

13,4 juta Data Pelaku KUMKM Terintegrasi Data Tunggal

JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyampaikan perkembangan terkini