Jenguk Relawan Korban Penganiayaan Oknum TNI, Ganjar: Jangan Semena-mena

Monday 1 Jan 2024, 4 : 17 pm
by
CAPRES Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu malam (31/12/2023)

BOYOLALI-Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menginstruksikan  jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud  melakukan langkah-langkah konkret mendampingi para korban penganiayaan yang dilakukan oknum TNI di Boyolali.

Langkah konkrit ini berupa bantuan hukum dan dukungan maksimal TPN.

Seperti diberitakan, tujuh relawan Ganjar-Mahfud menjadi korban  penganiayaan 15 oknum anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali.

“Iya dari tujuh anak, ada dua yang  masih dirawat yaitu Slamet Andono dan Arif Diva Ramandhani. Satu tadi, saya tidak sempat ngomong karena masih tidur. Karena situasinya masing bengkak-bengkak. Yang satu sudah bisa diajak bicara. Hasil pemeriksaan dokter membaik. Bagus. Tidak ada geger otak. Tulangnya bagus. Terus kemudian otaknya juga bagus, hanya memar-memar saja. Satu patah gigi. Itu kondisinya,” ungkap Ganjar di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, usai menjenguk para korban, Minggu malam (31/12/2023).

Ganjar ditemani oleh sang istri yakni Siti Atikoh saat menjenguk Slamet Andono dan Arif Diva.

Raut muka Ganjar nampak sedih melihat keadaan korban.

Bahkan, sang istri Siti Atikoh terlihat menangis lantaran tak kuasa melihat kondisi para relawan Ganjar-Mahfud ini.

Ganjar menegaskan, bahwa kedatangan dirinya merupakan bentuk pertanggungjawaban karena para korban ini adalah pendukungnya.

Setiap pendukung Ganjar-Mahfud adalah anggota keluarga besar Ganjar-Mahfud.

Tindak kekerasan terhadap satu orang anggota keluarga adalah kekerasan bagi seluruh keluarga besar Ganjar-Mahfud.

“Saya kira hanya pengadilan yang bisa memutuskan dengan baik agar menjadi peringatan untuk kita semua. Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya. Tapi saya juga mengingatkan para pendukung saya, untuk tertib  mengikuti seluruh aturan,” tegas Ganjar.

Capres berambut putih itu kemudian menceritakan kembali kronologi yang ia dengarkan dari para korban.

Menurutnya, hal ini menjadi peringatan bagi siapa pun untuk tidak main hakim sendiri, jika ada pelanggaran, serahkan kepada pihak berwenang.

Menurut cerita yang ia dengar sebelumnya, ada komunikasi dua hulu.

Namun, menurut cerita korban, ia hanya lewat dan berhenti kemudian dipukul tanpa peringatan.

“Tidak ada komunikasi sebelumnya. Karena saya ikuti ceritanya, katanya diperingatkan, enggak ada itu. Kalau dari korban enggak ada. Jadi, saya ingin luruskan biar enggak ada bengkok-bengkok,” ujarnya.

“Jadi kejadiannya satu, dia lagi berhenti di lampu merah, tiba-tiba dipukul. Jadi, kalau ada penjelasan lainnya, rasa-rasanya ada pengadilan untuk itu. Biar penjelasannya tidak ting blasur. Semuanya sama,” tegasnya.

Ganjar  telah menginstruksikan  jajaran TPN Ganjar-Mahfud  melakukan langkah-langkah konkret.

“Biaya perawatan para korban kami tanggung semua. Sudah diurus teman-teman . Teman- teman di Boyolali kompak. Soal seperti itu langsung diberesi,” tegas Ganjar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tak Setuju Warga Didenda, Walkot Bekasi: Cari Rp 150.000 Sekarang Susah Bukan Main

BEKASI-Wali Kota Bekasi mengaku enggan memberi sanksi denda terhadap warga

Star Of Soekarno Untuk Kim Jong Un Dikirim ke Pyongyang

PYONGYANG-Sepekan setelah upacara pemberian Star of Soekarno, pendiri Yayasan Pendidikan