Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa SD/MI di Sumba Tertinggal 42 Bulan

Thursday 7 Apr 2022, 8 : 13 am
by
Para kepala sekolah se-Kabupaten Sumba Tengah Bersama dinas terkait hadir dalam acara Sosialisasi Instruksi Bupati Sumba Tengah mengenai Pemulihan Pembelajaran dalam Masa PAndemi di Anakalang, Selasa 5 April 2022. (Foto: Yan)

NTT-Kabupaten Sumba Tengah di Pulau Sumba, termasuk dalam 18 kabupaten/ kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tertinggal dalam bidang literasi dan numerasi bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Hasi penelitian yang dilakukan oleh INOVASI  (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) menunjukkan bahwa kondisi ketertinggalan ini makin parah, yakni antara 28-42 bulan selama pandemi berlangsung.

Sekolah Tatap Muka yang ditiadakan untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 telah membuat siswa-siswi mengalami kemunduran dalam proses belajar.

Sebab itu, Bupati Kabupaten Sumba Tengah mengeluarkan Instruksi Bupati No. PPO.420/01/INST/53.17/I/2022  terkait pemulihan pembelajaran melalui pemetaan dan perbaikan kemampuan literasi dan numerasi dasar peserta didik jenjang SD/MI.

Sosialisasi instruksi ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang difasilitasi INOVASI dengan mengumpulkan kepala SD se-kabupaten Sumba Tengah di Sanggar Kegiatan Belajar Anakalang, Selasa, 5 April 2022. Sosialisasi dibuka oleh Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa.

Menurut Heronimus Sugi, Manager Provinsi INOVASI untuk NTT, Kementrian Pendidikan baru saja mengeluarkan rapor pendidikan hasil asesmen nasional berdasarkan provinsi pada 19 Januari 2022.

Terdapat 4.904 satuan pendidikan di NTT yang mengikuti asesmen tersebut.

Asesmen yang menunjukkan hasil kemampuan dasar literasi dan numerasi belum tercapai.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bappebti Bekukan Aktivitas PT Rifan Financindo Berjangka

JAKARTA-Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) telah membekukan kegiatan

BNPB Minta Pendataan Rumah Rusak Pascagempa Sulbar Segera Diselesaikan

JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta proses pendataan kerusakan rumah