Kepada Para Tokoh Senior Bangsa: Wartawan Awali Budaya Terima Kasih

Sunday 27 Jan 2019, 4 : 46 pm
by
Tiga dari tujuh penerima ucapan “TERIMA KASIHKU KEPADAMU”yang diselenggarakan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia dalam acara “Buka Tahun Bersama” ke-14 Tahun 2019, di Gedung Dwi Warna, Lemhannas RI, Jumat (25/01/2019). Dari Ki-ka: Letjen TNI (Pur) Sayidiman Suryohadiprojo, Sinta Nuriyah dan Martha Tilaar.

JAKARTA – Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) mengawali dan mendorong budaya terima kasih kepada para tokoh senior bangsa yang hidupnya telah diabdikan sehingga mewarnai perjalanan panjang Indonesia.

Seluruh bangsa diajak untuk tidak melupakan mereka yang secara tullus, iklas, dan berintegritas mengabdikan dirinya demi masa depan bangsa dan negara.

Wujud sikap terima kasih itu dikemas dalam bentuk pemberian penghargaan bertemakan “TERIMA KASIHKU KEPADAMU” yang diacarakan dalam Buka Tahun Baru Bersama Ke-14 Tahun 2019 di Gedung Dwi Warna, Lemhannas RI, Jakarta, Jumat (25/01/2019).

Mereka yang menerima adalah, Sayidiman Suryohadiprojo, Sinta Nuriyah Wahid, Buya Syafii Maarif, KH A. Mustofa Bisri, Harry Tjan Silalahi, Martha Tilaar, dan Jusuf Kalla.

“Ini hajatan kita semua dari generasi yang muda, jauh lebih muda daripada para tokoh tersebut. Yang punya gawe para wartawan, yang jadi host wartawan. Namun yang menyampaikan penghargaan adalah para tamu. Melalui para tokoh ini juga, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para tokoh bangsa di seluruh Indonesia yang hidupnya telah diabadikan kepada bangsa dan negara,” ujar Putut Prabantoro, Ketua Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia.

Yang dimaksud penyampai penghargaan adalah Laksda TNI Edi Sucipto (IKAL PPSA XXI dan Gubernur AAL yang baru), Thomas Yusman (IKAL PPSA XXI dan Ketua Umum Kadin Provinsi Babel), Saraswati Rahayu (Puteri dari Hasyim Djojohadikusumo), Ferdinandus Setu (Plt. Kepala Biro Humas Kemekominfo), Alicia Maria Solangia Djilin (Finalis Miss Indonesia dari Sulawesi Barat), Hargo Mandirahardjo (Ketum PP Ikatan Sarjana Katolik Indonesia).

“Dengan thema Terima Kasihku Kepadamu, para wartawan juga ingin memohon doa restu dari para pelaku sejarah tersebut untuk melanjutkan perjalanan mereka, yakni mengabdi, mencintai dan menjaga NKRI tanpa lelah sebagaimana mereka melakukannya. Kami ingin menegaskan, tidak ada seorangpun yang mampu hidup sendiri tanpa orang lain. Pada akhirnya sejarah juga yang mencatat bagaimana kenegarawan seorang tokoh akan terjadi. Sejarahlah yang kelak akan memilih tokohnya sendiri dan bukan kita,” ujar Putut Prabantoro, yang juga alumnus Lemhannas PPSA XXI.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Indonesia Bawa Pulang Dua Gelar dari Kejuaraan Bulutangkis Swiss Open 2022

BASEL-Indonesia membawa pulang dua gelar dari kejuaraan bulutangkis Swiss Open

2016, Produksi Semen Indonesia Ditargetkan Naik 5 Persen

JAKARTA-PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berani mematok produksi tinggi