Kiprah AB dan Boneka Koalisi

Wednesday 24 May 2023, 1 : 07 pm
by
Emrus Sihombing Komunikolog Indonesia

Oleh:Dr Emrus Sihombing

Ketika seorang bakal calon presiden (Balonpres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Anies Baswedan (AB) misalnya, mempersoalkan hal-hal kecil atau remeh-temeh sangat ganjil.

Salah satu di antaranya membanding-bandingkan kinerja Presiden Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sekaligus itu menyampaikan narasi kepada publik bahwa dirinya, AB, tidak percaya diri dan tidak mandiri di dalam berfikir dan bertindak sebagai Baloncapres. Memprihatinkan.

Mengapa?

Memperbincangkan remeh-temeh, menunjukkan dirinya sangat lemah dari sudut leadership, managerial dan kemandirian.

Sebab, seorang kandidat Balonpres yang akan menjadi presiden mutlak harus memiliki karakter kepemimpinan kukuh dengan menawarkan gagasan besar, punya management skill yang tegas dan berani serta memiliki kemandirian, tidak di bawah bayang-bayang pengaruh sosok tertentu, SBY misalnya.

Sebab, Baloncapres semacam itu menunjukkan yang bersangkutan tidak punya pemikiran besar tentang Indonesia lima tahun dan yang berdampak ke masa-masa yang akan datang untuk Indonesia Raya, setelah kelak  dirinya tidak lagi menjadi presiden.

Oleh karena itu, lebih baik bagi AB mulai saat ini mengapresiasi semua kinerja presiden periode sekarang dan yang sebelumnya sebagai pendahulunya, sembari menawarkan gagasan besar untuk kesejahteraan rakyat di tengah persaingan global di semua bidang kehidupan manusia.

Bukan malah urusin/mewacanakan hal-hal yang menimbulkan polemik tidak produktif, seperti membanding-bandingkan kenerja dua pemimpin yang sudah berbuat banyak untuk negeri ini, sementara dirinya belum pernah memimpin Indonesia.

Balonpres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, AB mengatakan, pembangunan jalan nasional non-tol era kepemimpinan SBY lebih panjang dibandingkan era kepemimpinan  Jokowi.

Perbandingan ini jelas sebagai tindakan framing komunikasi.

Sebab, AB sama sekali tidak mengemukakan perbandingan luas jalan dan kualitas konstruksi bangunan jalan serta dampak ekonomi (peningkatan pendapatan) bagi seluruh rakyat Indonesia dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

AB hanya melihat data kuantitatif panjang saja, lalu serta merta membanding-bandingkan, sehingga menjadi ganjil kan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pefindo memberikan peringkat idA kepada ERAA, dengan outlook untuk peringkat perusahaan di level 'Stabil'. Peringkat ini berlaku hingga 1 September 2022.

RUPS-LB Setujui S&P Global Ratings Genggam 15% Saham Pefindo

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Pemeringkat Efek

Hadapi Masalah Kebangsaan, Dipo: Rakyat Harus Bersatu Padu

JAKARTA-Dampak pandemi Covid-19 membuat ekonomi daerah dan nasional menjadi terganggu.