JAKARTA-PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) pada Kuartal III-2020 mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp211,94 miliar atau mengalami penurunan dibanding periode yang sama di 2019 sebesar Rp297,67 miliar, akibat menurunnya pendapatan bersih.
Berdasarkan keterbukaan informasi GOOD yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (5/11), selama sembilan bulan pertama tahun ini pendapatan bersih Garudafood menurun menjadi Rp5,74 triliun dari Rp6,34 triliun pada periode yang sama di 2019 sebesar Rp6,34 triliun.
Namun, GOOD mampu menekan beban pokok penjualan yang pada Kuartal III-2020 tercatat senilai Rp4,14 triliun dari Rp4,42 triliun pada Kuartal III-2019.
Sehingga, laba bruto perseroan selama sembilan bulan pertama tahun ini tercatat senilai Rp1,6 triliun atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2019 sebesar Rp1,93 triliun.
Sementara itu, pada Kuartal III-2020 jumlah beban penjualan GOOD tercatat sebesar Rp828,77 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi senilai Rp426,17 miliar.
Adapun pada pos penghasilan lainnya tercatat Rp83,57 miliar, dengan jumlah beban operasi lainnya senilai Rp68,07 miliar.
Dengan demikian, selama sembilan bulan pertama di 2020 jumlah laba usaha GOOD menjadi Rp363 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2019 sebesar Rp489,08 miliar.
Sementara itu, penghasilan keuangan GOOD pada Kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp16,52 miliar, dengan beban keuangan mencapai Rp91,69 miliar.
Maka, laba sebelum beban pajak pada kuartal ketiga tahun ini menjadi Rp288,76 miliar dan laba periode berjalan tercatat Rp197,43 miliar.
Pada Kuartal III-2020, GOOD mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp211,94 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama di 2019 sebesar Rp297,67 miliar.
Per 30 September 2020, total liabilitas GOOD mengalami kenaikan menjadi Rp2,38 triliun dari Rp2,3 triliun pada 31 Desember 2019.
Sedangkan, jumlah ekuitas hingga akhir Kuartal III-2020 tercatat menurun menjadi Rp2,65 triliun dari posisi per akhir 2019 yang sebesar Rp2,77 triliun.