Kuartal Pertama, Laba Bersih ESSA Tumbuh 305% Jadi USD25,9 Juta

Friday 3 Jun 2022, 1 : 40 am
by
PT Surya Esa Perkasa Tbk

JAKARTA-PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) selama tiga bulan pertama tahun ini membukukan laba bersih sebesar USD25,9 juta atau bertumbuh 304,69 persen (year-on-year).

Berdasarkan laporan keuangan ESSA yang dikutip Selasa (31/5), pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang perolehan pendapatan di Kuartal I-2022 yang sebesar USD159,03 juta atau meningkat 132,13 persen (y-o-y).

Seiring dengan peningkatan jumlah pendapatan tersebut, ESSA mencatatkan beban pokok pendapatan di Kuartal I-2022 sebesar USD92,83 juta atau melonjak sebesar 92,35 persen (y-o-y).

Sehingga, laba bruto perseroan selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi USD66,2 juta.

Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2022 tercatat senilai USD48,68 juta atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 senilai USD9,39 juta.

Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Kuartal I-2022 yang sebesar USD8,51 juta, maka laba periode berjalan ESSA menjadi senilai USD40,17 juta.

Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2022 senilai USD25,9 juta. Pada Kuartal I-2021, laba bersih ESSA senilai USD6,41 juta.

Menurut Presiden Direktur ESSA, Vinod Laroya, bisnis amoniak berkontribusi sebesar 92 persen terhadap total pendapatan, sedangkan sebesar 8 persen disumbang oleh bisnis LPG.

Dari sisi operasional, produksi amoniak tercatat sebanyak 186.474 MT, dengan tingkat utilisasi pabrik sebesar 115 persen pada Kuartal I-2022.

Produksi LPG untuk Kuartal I-2022 sebanyak 15.578 MT, dengan ketersediaan pabrik 99,8 persen.

“Fokus kami pada energi bersih terus berlanjut, karena saat ini kami sedang dalam proses melakukan studi kelayakan untuk blue ammonia dengan JOGMEC, Mitsubishi Corporation dan ITB,” ucap Vinod.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IHK Februari 2022 Mencatat Deflasi

JAKARTA-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK)

Pro Kontra Perppu I/2020, Komite I DPD: Keuangan Negara Ada Ditangan Rakyat

JAKARTA-Komite I DPD RI mengaku khawatir dengan keberadaan Perppu No.