JAKARTA-PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) selama sembilan bulan pertama 2021 mampu membukukan laba bersih mencapai Rp719,21 miliar atau mengalami lonjakan signifikan dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp295,12 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (17/11), peningkatan laba bersih ERAA tersebut ditopang oleh peningkatan nilai penjualan bersih selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp31,18 triliun dari Rp23,17 triliun pada periode yang sama di 2020.
Seiring dengan peningkatan nilai penjualan, ERAA mencatatkan beban pokok penjualan mencapai Rp28,16 triliun atau lebih besar dibanding per Kuartal III-2020 yang senilai Rp20,99 triliun.
Sehingga, laba bruto perseroan selama sembilan bulan pertama 2021 menjadi Rp3,02 triliun.
Sementara itu, laba usaha ERAA per Kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp1,17 triliun atau lebih besar dibanding laba usaha per Kuartal III-2021 yang senilai Rp585,31 miliar.
Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan per kuartal ketiga tahun ini tercatat sebesar Rp1,05 triliun atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp449,11 miliar.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) per Kuartal III-2021 yang sebesar Rp247,72 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan ERAA untuk periode yang berakhir 30 September 2021 menjadi Rp799,29 miliar.
Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Kuartal III-2021 sebesar Rp719,21 miliar.
Sebagaimana diketahui, per Kuartal III-2020 jumlah laba bersih ERAA hanya senilai Rp295,12 miliar.
Per 30 September 2021, ERAA mampu menekan total liabilitas menjadi Rp4,95 triliun dari Rp5,52 triliun per 31 Desember 2020.
Sedangkan, total ekuitas per akhir Kuartal III-2021 tercatat meningkat menjadi Rp6,18 triliun dari posisi per akhir Desember 2020 yang senilai Rp5,69 triliun.
